Salin Artikel

Tongkat Pemukul dan Semprotan Merica Warnai Kerusuhan di Bandara Hong Kong

Pendemo tidak mengindahkan peringatan dari Kepala Eksekutif Carrie Lam bahwa aksi mereka bakal membawa kawasan semi-otonomi itu ke "jalan yang tidak akan pernah kembali".

Sedangkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta supaya semua pihak tenang seraya mengonfirmasi laporan intelijen bahwa pasukan China bergerak ke perbatasan Hong Kong.

Aksi protes terakhir berubah menjadi kekacauan setelah sekelompok pengunjuk rasa garis keras menangkap dua pria yang mereka tuduh sebagai polisi yang menyamar.

Kemudian seperti dilansir AFP Selasa (13/8/2019), para penumpang yang putus asa berusaha merangsek masuk ke terminal keberangkatan salah satu bandara tersibuk dunia itu.

Krisis politik yang sudah berlangsung selama 10 pekan terakhir dan diikuti jutaan orang menjadi tantangan bagi China sejak mereka menerima Hong Kong 1997 silam.

Beijing melontarkan sinyal yang semakin kuat bahwa demo harus diakhiri, dengan media pemerintah menayangkan gambar pasukan polisi bersenjata dikerahkan ke perbatasan.

Keadilan Jalanan

Baru-baru ini, polisi menyamarkan diri sebagai salah satu pendemo ketika melakukan penangkapan sehingga menimbulkan ketakutan dan paranoia di kalangan pengunjuk rasa.

Pria pertama sempat ditahan selama dua jam sebelum dilarikan dengan ambulans. Polisi harus menggunakan semprotan merica dan tongkat pemukul demi memberi jalan.

Kemudian pria kedua yang mengenakan rompi jurnalis dikepung. Dia diikat dan dihajar oleh sekelompok kecil demonstran karena dituduh sebagai mata-mata.

Dalam twit-nya, editor tabloid Global Times Hu Xijun menerangkan bahwa pria itu merupakan adalah wartawannya. Dia dibawa ke rumah sakit setelah dilepaskan pendemo.

Hingga Rabu dini hari (14/8/2019), sebagian pengunjuk rasa telah pergi dengan SCMP melaporkan otoritas bandara sudah mendapat perintah untuk mengusir sisanya.

Di Dasar Jurang

Pada Selasa pagi, Carrie Lam yang tampil di konferensi pers tampak emosional ketika menghadapi pertanyaan bertubi-tubi dari para jurnalis setelah dia memperingatkan konsekuensi yang timbul.

Nampak Lam berusaha menahan air mata. "Tolong pikirkan semenit saja. Ini kota dan rumah Anda. Apakah Anda mau untuk menjatuhkannya ke jurang?" tanyanya.

Indek Saham Hong Kong jatuh 2,1 persen dalam tiga hari beruntun dengan Xinhua melansir ekonomi kota itu mulai hancur buntut demo yang terjadi.

Bandara menjadi target menyuarakan aspirasi setelah bentrok pada Minggu (11/8/2019) disebut membuat seorang perempuan kehilangan penglihatan dengan pendemo menyalahkan bean-bag yang ditembakkan aparat.

Aksi mereka menuai respons beragam dari penumpang. Pete Knox yang berasal dari Inggris menuturkan, dia memahami dan menangkap pesan yang disampaikan.

"Ini tentang kemerdekaan dan demokrasi. Itu sangatlah penting," kata pria 65 tahun yang mengaku hendak ke Vietnam. Ada juga penumpang yang mempertanyakan aksi itu.

https://internasional.kompas.com/read/2019/08/14/12513651/tongkat-pemukul-dan-semprotan-merica-warnai-kerusuhan-di-bandara-hong

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke