Salin Artikel

5 Fakta Seputar Demo Hong Kong

Mereka melakukan aksi unjuk rasa menentang pemerintah dan telah mengajukan lima tuntuta.

Lima tuntutan itu di antaranya penarikan UU Ekstradisi yang kontroversial dan menyelidiki cara polisi dalam menangani aksi protes.

Aksi terus meluas hingga berkembang menjadi gerakan menuntut reformasi demokrasi, termasuk mendesak Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam untuk mundur.

Berikut beberapa fakta seputar demo Hong Kong:

1. Tolak tuntutan massa

Kepala Kantor China Macau dan Hong Kong (HKMAO) Zhang Xiaoming mengatakan, pihaknya menolak tuntutan pengunjuk rasa dan mempertimbangkan penyelidikan setelah aksi demo berhenti.

Zhang menyampaikan hal ini di hadapan kurang lebih 500 pejabat pro-Hong Kong.

"Pemerintah pusat sangat khawatir dengan situasi di Hong Kong dan sudah membuat rencana level strategis serta membuat gambaran penuhnya," kata Zhang.

Menurut penulis buku City of Protest: A Recent History of Diseent in Hong Kong, Antony Dapiran, jarak antara pemerintah dengan warga semakin lebar.

Jika tak ada upaya memperpendek jarak ini, Antony menilai, pengunjuk rasa akan terus turun ke jalan.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa telah berdampak terhadap lalu lintas hingga sektor penerbangan.

2. Gas air mata hingga meriam air

Bentrokan yang terjadi di berbagai titik kota membuat polisi menggunakan gas air mata.

Dikabarkan, polisi setempat sudah memakai 800 kaleng gas air mata selama dua bulan terakhir.

Gas air mata tak cukup mengatasi pengunjuk rasa pro-demokrasi sehingga Kepolisian Hong Kong mengerahkan truk meriam air.

Pada Senin (12/8/2019), polisi sudah mengeluarkan dua truk meriam air.

Penggunaan meriam air ini pertama kali dilakukan otoritas berwajib Hong Kong selama berlangsungnya krisis.

Senior Polisi Hongkong Chan Kin-kwok mengatakan, kendaraan meriam air hanya digunakan jika terjadi gangguan publik secara masif yang berpotensi menimbulkan korban jiwa atau jika ada ancaman serius terhadap ketertiban umum dan keselamatan publik.

3. Pengaruh terhadap aktivitas bandara

Lebih dari 100 penerbangan terpaksa dibatalkan lantaran sekitar 5.000 orang mengenakan baju hitam memadati bandara dan melakukan demo secara damai.

Pada Selasa (13/8/2019), penerbangan berangsur normal.

Beberapa papan penerbangan di aula keberangkatan Bandara Hongkong juga telah terdaftar boarding, sementara masih ada yang dijadwalkan untuk take off.

Maskapai Hong Kong Cathay Pacific dengan tegas akan memecat karyawan yang terlibat dalam demo ini.

4. Tim Renang Indonesia tak bisa pulang

Aksi unjuk rasa yang berlangsung di Bandara Hong Kong juga berdampak terhadap tim renang PON DKI.

Tim renang PON DKI yang baru saja mengikuti Kejuaraan Hong Kong Terbuka tak bisa pulang sesuai jadwal lantaran pesawat mengalami penundaan.

Sebanyak 15 atlet putra putri, enam pelatih, dan satu manajer tim rencananya akan pulang ke Jakarta menggunakan pesawat Cthay Pacific pada Senin (12/8/2019) malam.

5. Kecaman China

China mengecam aksi kekerasan dengan melemparkan bom molotov kepada aparat dalam demo Hong Kong.

China menyebut aksi tersebut sama dengan aksi terorisme.

Juru Bicara Kantor Dewan Negara Hubungan Hong Kong dan Macau Yang Guang menyatakan jika demo Hong Kong berlangsung radikal dengan pengunjuk rasa berulang kali memakai benda berbahaya untuk menyerang polisi.

Sumber: Kompas.com (Agni Vidya/Ardi Priyatno/Tjahjo S)

https://internasional.kompas.com/read/2019/08/13/07512461/5-fakta-seputar-demo-hong-kong

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke