Salin Artikel

Umat Muslim India di Wilayah Kashmir Sambut Perayaan Idul Adha Usai Unjuk Rasa

Sekitar 8.000 orang turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa menentang langkah pemerintah India yang membatalkan Pasal 370 Undang-Undang Konstitusi tentang status otonomi khusus Kashmir, pada Jumat (9/8/2019).

Ribuan warga berkumpul selepas shalat Jumat di pinggiran Srinagar yang dibubarkan oleh pasukan keamanan menggunakan gas air mata dan peluru karet.

"Sekitar 12 orang mengalami luka, namun tidak ada yang serius," kata salah seorang saksi mata.

Wilayah Kashmir yang dikuasai India telah berada dalam penguncian sejak sepekan terakhir, dengan pemerintah menempatkan ribuan pasukan tambahan menjelang pengumuman penghapusan status otonomi khusus, pada Senin (5/8/2019) lalu.

Pemerintah juga melakukan pembatasan layanan telekomunikasi dengan hanya penyedia jaringan telekomunikasi pemerintah yang beroperasi, sementara lainnya telah diputus. Pun demikian dengan sambungan internet dan telepon rumah.

Pembatasan jam malam juga telah diberlakukan untuk mencegah keresahan atas langkah konstitusional yang menurut Perdana Menteri Narendra Modi diperlukan untuk membawa perdamaian dan kemakmuran ke wilayah Kashmir.

PM Modi menambahkan dalam pidato nasionalnya pekan ini, bahwa penduduk Kashmir tidak perlu cemas dengan perayaan Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh pada Senin (12/8/2019) di India.

Namun laporan media setempat menyebut bahwa pihak berwenang baru akan memutuskan pada Minggu (11/8/2019), apakah pembatasan yang diberlakukan akan dilonggarkan selama perayaan hari raya.

Meski baru saja diwarnai aksi unjuk rasa sehari sebelumnya, suasana kota telah sedikit lebih tenang pada Sabtu (10/8/2019), setelah pihak berwenang melonggarkan aturan jam malam.

Sudah ada lebih banyak kendaraan dan pejalan kaki yang berlalu lalang di jalanan ibu kota Kashmir. Antrean panjang terlihat di sejumlah mesin penarikan uang tunai dan toko-toko makanan.

Meski masih terlihat pasukan keamanan yang berjaga di sejumlah ruas jalan.

"Warga sudah bisa berbuat lebih banyak, tetapi masih sedikit sulit, karena semua orang diawasi dengan ketat. Kehidupan kami masih didominasi oleh kawat berduri dan pos-pos pemeriksaan," ujar salah seorang warga.

"Mesin-mesin ATM kehabisan uang sehingga ada antrean di sebuah mesin yang masih berfungsi. Orang-orang juga harus menyiapkan makanan untuk hari raya," tambah warga lainnya.

Wilayah Kashmir di Pegunungan Himalaya telah lama terbagi menjadi dua dengan masing-masing dikuasai India dengan Pakistan.

Perselisihan itu telah dimulai sejak kemerdekaan kedua negara yang bersengketa pada 1947.

Namun selama 30 tahun terakhir, wilayah Kashmir yang dikuasai India berada dalam cengkeraman pemberontak dan telah menewaskan hingga puluhan ribu orang.

Pemberontak bersenjata Kashmir dan banyak penduduk India Kashmir telah berjuang demi meraih kemerdekaan wilayah itu atau untuk bergabung dengan negara tetangga, Pakistan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/08/10/23562251/umat-muslim-india-di-wilayah-kashmir-sambut-perayaan-idul-adha-usai

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke