Salin Artikel

Militer China Rilis Video Propaganda Latihan Menghadapi Aksi Unjuk Rasa

Video berdurasi tiga menit itu diunggah ke media sosial pada Rabu (31/7/2019), di tengah ketegangan yang meningkat di Hong Kong, menyusul serangkaian aksi unjuk rasa massa pro-demokrasi yang berulang kali berakhir ricuh.

Video yang diunggah pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Hong Kong itu disertai keterangan yang menyatakan "kepercayaan diri" dan "kemampuan" untuk menjaga keamanan di kota semi-otonom di selatan daratan China.

"Kami percaya diri dan mampu mempertahankan kedaulatan nasional, keselamatan, kepentingan pembangunan, dan menjaga kemakmuran dan stabilitas Hong Kong dalam jangka panjang," tulis keterangan video.

Dalam video tersebut turut menampilkan aksi pasukan PLA yang menggunakan helikopter, peluncur roket, tank, serta perangkat keras militer lainnya, dalam menanggapi sebuah aksi protes di Hong Kong.

Turut ditampilkan aksi pasukan bersenjata lengkap yang menjalani latihan anti-terorisme, serta pasukan anti-huru hara yang menggunakan meriam air untuk membubarkan massa pengunjuk rasa.

"Seluruh konsekuensi adalah risiko Anda sendiri," teriak salah seorang tentara di video, menggunakan pengeras suara di awal video latihan, dalam bahasa Kanton, yang banyak digunakan di Hong Kong.

Pasukan PLA mengenakan helm, membawa perisai panjang, dan berbaris sambil memegang tongkat pemukul, menyusun barikade kawat berduri, dan mengacungkan senapan serbu.

Turut diperlihatkan sebuah spanduk merah yang dibawa petugas, yang bertuliskan, "Peringatan, berhenti menyerang atau kami akan menggunakan kekuatan".

Video latihan berakhir dengan pasukan bersenjata yang mengawal pengunjuk rasa yang ditahan, dengan tangan terikat di belakang badan, dan dibawa ke daerah yang ditunjuk sebagai "titik penahanan".

Video propaganda itu dirilis pada hari yang sama dengan saat puluhan orang yang ditahan selama aksi protes massa di Hong Kong, muncul di hadapan pengadilan dan didakwa dengan tindakan "kerusuhan" karena keterlibatan mereka dalam protes anti-pemerintah pada akhir pekan lalu.

Aksi protes massa itu dimulai hampir dua bulan lalu, ketika banyak orang turun ke jalan untuk menghentikan upaya pemerintah dalam memperkenalkan Undang-Undang Ekstradisi.

Protes berkembang menjadi gerakan menuntut reformasi demokratis dan mengakhiri pengikisan kebebasan, dalam tantangan paling signifikan terhadap pemerintahan Beijing sejak penyerahan dari Inggris pada 1997.

Beijing sebagian besar telah mempercayakan penanganan kerusuhan kepada pemerintah kota Hong Kong.

Meskipun pada Selasa lalu, Beijing telah meningkatkan retorikanya dengan juru bicara Kantor Urusan Hong Kong dan Makau, Yang Guang, menggelar konferensi pers yang jarang.

"Tidak ada masyarakat yang beradab atau masyarakat hukum yang akan mentolerir kekerasan yang merajalela," kata juru bicara itu, kepada wartawan di Beijing.

Video propaganda militer China itu dirilis selang beberapa hari menyusul bentrokan dalam aksi unjuk rasa di Hong Kong, akhir pekan lalu.

https://internasional.kompas.com/read/2019/08/01/15081531/militer-china-rilis-video-propaganda-latihan-menghadapi-aksi-unjuk-rasa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke