AS Minta Jerman Gabung Koalisi Angkatan Laut untuk Amankan Selat Hormuz

AS sedang gencar mendekati negara-negara sekutunya untuk turut menjaga keamanan jalur pelayaran strategis itu menyusul peningkatan ketegangan yang terjadi dengan Iran di wilayah Teluk.

"Kami telah secara resmi meminta kepada Jerman untuk ikut bergabung bersama dengan Perancis dan Inggris dalam membantu mengamankan Selat Hormuz dan memerangi agresi Iran," ujar juru bicara kedutaan AS di Berlin, Tamara Sternberg-Greller, Selasa (30/7/2019).

"Anggota pemerintahan Jerman telah paham dengan kebebasan navigasi harus dilindungi, namun pertanyaannya adalah, dilindungi oleh siapa?" tambahnya.

Pemerintah Kerajaan Inggris pekan lalu telah memerintahkan angkatan lautnya untuk mengawal kapal-kapal berbendera Inggris yang hendak melewati Selat Hormuz.

Langkah tersebut sebagai tanggapan terhadap pasukan Garda Revolusi Iran yang telah menangkap sebuah kapal tanker berbendera Inggris saat hendak melalui jalur pengiriman minyak tersibuk di dunia itu.

Kapal perang Inggris, HMS Duncan, juga dilaporkan telah tiba di perairan Teluk untuk membantu kapal fregat HMS Montrose yang akan menjalani perawatan rutin akhir Agustus mendatang.

Ketegangan berkepanjangan antara Teheran dengan Washington telah kembali meningkat sejak Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi ekonomi terhadap negara republik Islam itu.

AS dan sekutunya, Arab Saudi, sejak itu telah menuduh Iran sebagai dalang dibalik serangkaian serangan misterius terhadap kapal-kapal tanker asing di perairan Teluk, yang langsung dibantah tegas oleh Teheran.

Permintaan AS terhadap sekutu NATO itu sangat kontroversial, di mana banyak politisi Jerman takut akan misi angkatan laut, terutama yang dipimpin oleh Amerika Serikat, yang dipandang dapat meningkatkan risiko konflik dan menyeret kekuatan Eropa ke dalam perang.

Berlin telah secara jelas menentang strategi "tekanan maksimum" yang dilakukan AS terhadap Iran.