Salin Artikel

Pamer Kapal Selam dan Rudal Terbaru, Apa Tujuan Korea Utara?

Setelah memamerkan proyek kapal selam terbarunya pada Selasa (23/7/2019) lalu, kali ini Korea Utara dilaporkan telah kembali meluncurkan rudalnya.

Pada Kamis (25/7/2019) pagi sebelum fajar, Korea Utara disebut telah menembakkan dua rudal jarak dekatnya dari kota pesisir Wonsan, di pantai timur.

Rudal pertama ditembakkan pada pukul 05.34 dan menempuh jarak sejauh 430 kilometer, sementara rudal kedua yang diluncurkan sekitar pukul 05.57 pagi mencapai jarak 690 kilometer sebelum akhirnya jatuh ke Laut Timur.

Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS), satu dari dua rudal yang ditembakkan Korea Utara merupakan rudal tipe terbaru yang belum pernah terlihat sebelumnya.

"Rudal kedua, dengan jarak yang lebih jauh tampaknya merupakan desain baru. Tetapi analisis terperinci masih dilakukan untuk memverifikasi hal itu," lanjut pejabat dari JCS.

Dua hari sebelumnya, Selasa (23/7/2019), kantor berita Korea Utara, KCNA, mengabarkan tentang Pemimpin Korut, Kim Jong Un yang berkunjung ke lokasi proyek pembangunan kapal selam terbaru.

Diberitakan bahwa Kim Jong Un melakukan inspeksi dan memeriksa data operasional dan taktis serta sistem persenjataan dari kapal selam baru itu.

Disebutkan juga bahwa proyek pembangunan kapal selam itu merupakan salah satu yang menjadi perhatian khusus Kim Jong Un dan dijadwalkan beroperasi di perairan lepas pantai timur Korea Utara "dalam waktu dekat".

Laporan KCNA tidak menjelaskan jenis sistem senjata yang dimiliki kapal selam, juga tidak merinci kapan dan di mana tepatnya inspeksi tersebut dilakukan.

Namun pakar menilai, proyek tersebut sekaligus menunjukkan potensi kelanjutan pengembangan program rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) milik Korea Utara.

Menurut mantan utusan nuklir Korea Selatan, Kim Hong-kyun, Pyongyang memiliki pesan khusus dari tindakannya tersebut.

"Dengan menembakkan rudal, mengangkat masalah latihan militer, dan menunjukkan kapal selam barunya, Korea Utara mengirimkan satu pesan jelas bahwa mungkin tidak ada pembicaraan tingkat kerja jika Amerika Serikat tidak menghadirkan sikap yang lebih fleksibel," kata Kim Hong-kyun.

Pendapat lainnya disampaikan Harry Kazianis, dari Pusat Kepentingan Nasional Washington, yang mengatakan, Korea Utara kemungkinan merasa kesal karena AS dan Korea Selatan mengagendakan latihan militer bersama.

"Korea Utara jelas merasa kesal karena AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer bersama. Kita seharusnya tidak kaget dengan langkah ini dan, pada kenyataannya, kita seharusnya sudah menduganya," kata Kazianis.

https://internasional.kompas.com/read/2019/07/25/17595641/pamer-kapal-selam-dan-rudal-terbaru-apa-tujuan-korea-utara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke