Salin Artikel

Iran Klaim Bongkar Jaringan CIA dan Hukum Mati Terduga Mata-mata

Dalam pemberitaan kantor berita Fars, Kementerian Intelijen Iran mengklaim menangkap 17 "mata-mata CIA" dengan beberapa di antaranya dihukum mati.

Dilaporkan Daily Mirror Senin (22/7/2019), agen rahasia itu disebut disusupkan di sektor kritis Itan. Seperti ekonomi, nuklir, hingga teknologi siber.

"Intelijen kami berhasil membongkar jaringan mereka. Beberapa di antaranya dihukum mati karena sudah bertindak korup," ujar pejabat anonim Iran.

Washington hingga saat ini belum memberikan tanggapan, dengan kabar itu terjadi di tnegah hubungan yang memanas antara Iran dengan negara-negara Barat.

Pada akhir pekan kemarin, Teheran mengumumkan sudah menahan kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz karena dituduh melanhggar "peraturan maritim internasional".

Minggu (21/7/2019), muncul rekaman percakapan antara kapal perang Inggris HMS Montrose dengan kapal patroli Iran perihal kapal tanker Stena Impero.

Perdana Menteri Inggris Theresan May rencananya memimpin rapat kabinet darurat atau Pertemuan Kobra untuk membahas Stena sekaligus sikap London.

Kemudian pada Sabtu (20/7/2019), negara Teluk itu merilis video yang mematahkan klaim Presiden AS Donald Trump bahwa kapal perangnya sudah menghancurkan drone Iran.

Trump mengatakan kapal angkut helikopter USS Boxer "bertindak defensif" setelah drone Iran mengabaikan peringatan dan terbang hingga jarak 900 meter.

Ketegangan antara Barat dengan Iran utamanya dipicu dengan keputusan Presiden Trump untuk menarik diri dari perjanjian nuklir yang dibuat pada 2015.

Perjanjian yang diteken di era pendahulu Trump, Barack Obama, mensyaratkan Iran mengurangi produksi nuklir sebagai ganti pencabutan sanksi ekonomi.

https://internasional.kompas.com/read/2019/07/22/14325101/iran-klaim-bongkar-jaringan-cia-dan-hukum-mati-terduga-mata-mata

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke