Salin Artikel

Kisah Nor Diana, Remaja Putri asal Malaysia di Dunia Gulat Profesional

Nor yang mengenakan kostum dan jilbab hitam dengan ornamen oranye, serta celana panjang bermotif api, menggunakan nama julukan "Phoenix" saat di atas ring.

Memiliki tinggi badan 155 sentimeter dan berat 43 kilogram, Nor mengandalkan kecepatan dan ketangkasannya untuk menghadapi lawan-lawannya.

Dia pun mengaku tidak peduli dengan kritik yang ditujukan terhadap dirinya. Kini, Nor menjadi pembicaraan di media sosial dan telah memacu minat kaum wanita terhadap olahraga itu.

''Meskipun saya seorang Muslim, dan mengenakan jilbab, tidak ada yang bisa menghentikan saya dari melakukan apa yang saya senangi," ujarnya dari atas ring.

Nor ambil bagian dalam persatuan lokal, Malaysia Pro Wrestling (MyPW), yang mirip dengan World Wrestling Entertainment (WWE) yang populer dari Amerika Serikat.

Seperti halnya WWE, pertandingan MyPW juga seperti pertunjukan teater, dengan atlet yang bersaing satu sama lain dalam pertarungan yang sudah ditentukan hasilnya sebelumnya.

Nor Diana, nama samaran yang digunakan karena dia lebih suka tidak mengungkapkan identitas aslinya, tampak berbeda 180 derajat jika di luar ring. Dia pemalu, bersuara lembut, dan sehari-hari bekerja di rumah sakit.

Tetapi saat mengenakan kostum gulatnya, dia akan berubah menjadi sosok "Phoenix" yang menakutkan.

"Saat berada di atas ring, dia akan bergerak cepat dan selalu ingin menang," tambahnya.

Nor mengisahkan, dirinya pertama kali terjun ke dunia gulat dengan menjalani pelatihan pada akhir 2015.

Dia mengaku telah memimpikan menjadi seorang pegulat sejak remaja dan dia pun akhirnya dapat menjalani debut pertandingan beberapa bulan kemudian.

"Awalnya selalu sulit bagi saya karena banyak orang mengatakan saya tidak bisa bergulat karena saya seorang Muslim dan saya mengenakan jilbab," katanya.

Tetapi Nor memilih terus melangkah maju. Dengan dukungan penuh dari keluarga, Nor akhirnya dapat menikmati kesuksesan terbesarnya sejauh ini pada awal Juli, dengan mengalahkan empat pegulat pria dan dinobatkan sebagai juara gulat Malaysia.

Nor semula memilih mengenakan topeng saat bertanding, untuk mengurangi kemungkinan orang-orang mengenalinya.

Tapi setelah kalah dalam pertandingan tahun lalu, dia memutuskan menanggalkan topengnya dan mulai bertanding tanpa mengenakannya.

Nor mengaku sempat khawatir dengan reaksi penonton, tetapi kini popularitasnya justru terus meningkat.

Ribuan orang kini mengikutinya di media sosial dan hal itu dianggap telah membantu meningkatkan profil olahraga gulat di Malaysia.

Meski bisa disebut kian populer, olahraga gulat masih tergolong kecil di negara Asia Tenggara itu. Hanya ada sekitar 30 pegulat yang menggelar pertunjukan pertandingan setiap dua atau tiga bulan sekali.

Nor hanya satu dari dua pegulat wanita yang ada di Malaysia.

"Segera setelah dia menjadi populer, kami menerima banyak pesan dari wanita berjilbab yang bertanya tentang cara bergabung dengan gulat," kata Ayez Shaukat Fonseka, pelatih Nor, yang juga masih aktif sebagai pegulat.

"Dia seperti telah memecahkan penghalang dan membuktikan bahwa jika dia bisa melakukannya, mereka juga bisa melakukannya," tambahnya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/07/17/19205811/kisah-nor-diana-remaja-putri-asal-malaysia-di-dunia-gulat-profesional

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke