Salin Artikel

Iran Sebut Serangan Siber yang Dilancarkan AS Telah Gagal

Pernyataan itu disampaikan menteri Iran menanggapi kabar yang menyebut Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan serangan siber sebagai balasan karena Teheran telah menembak jatuh drone pengintai milik Amerika Serikat.

Serangan siber itu dilakukan setelah rencana serangan udara AS yang menargetkan wilayah Iran telah dibatalkan oleh Trump dalam detik-detik terakhir.

"Mereka (AS) telah berusaha keras, tetapi serangan mereka belum membuahkan hasil," kata Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi.

"Media bertanya apakah serangan dunia maya terhadap Iran itu benar. Tahun lalu kami telah menetralkan 33 juta serangan siber dengan firewall nasional," imbuhnya.

Jahromi juga menyebut serangan terhadap jaringan komputer Iran itu sebagai tindakan terorisme siber, yang merujuk pada Stuxnet, contoh virus komputer pertama yang digunakan untuk menyerang mesin industri, yang menargetkan fasilitas nuklir Iran pada November 2007.

Stuxnet diyakini secara luas dikembangkan oleh Amerika Serikat bersama dengan Israel, ditemukan pada 2010 setelah digunakan untuk menyerang fasilitas pengayaan uranium di kota Natanz, Iran

AS juga menuduh Iran meningkatkan serangan sibernya.

Tensi antara Iran dengan AS mulai meningkat pada tahun lalu setelah Presiden Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dan kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran.

Hubungan kedua negara di wilayah Timur Tengah berulang kali memburuk. Sebelum insiden penembakan drone pengintai AS, Washington menuduh Iran bertanggung jawab atas serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman.

Teheran telah memperingatkan kepada AS agar tidak melancarkan agresi terhadap Iran karena setiap serangan ke negara republik Islam itu bakal membawa konsekuensi serius bagi kepentingan AS di kawasan Teluk.

"Republik Islam tidak pernah dan tidak akan pernah memulai peperangan," ujar juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Abolfazl Shekarchi, kepada kantor berita Tasnim, Sabtu (22/6/2019).

"Namun jika musuh melakukan kesalahan sekecil apa pun, hal itu akan menghadapi reaksi revolusioner terbesar dari Iran di Asia Tengah dan Barat, dan mereka tidak akan bertahan dalam pertempuran," tambahnya.

"Apabila musuh menembakkan sebuah peluru ke arah kami, kami akan menembakkan sepuluh peluru kembali," kata Shekarchi, dikutip Reuters.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/24/15481611/iran-sebut-serangan-siber-yang-dilancarkan-as-telah-gagal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke