Salin Artikel

Trump Kesal Penasihatnya Malah Mendorongnya Perang dengan Iran

Kabar yang dihembuskan oleh Wall Street Journal itu terjadi setelah dia memutuskan untuk membatalkan serangan balasan atas drone yang dijatuhkan Iran.

"Orang-orang ini malah berusaha mendorong kita untuk berperang. Itu sangat menjijikkan," ujar Trump tentang para penasihatnya dikutip The Independent Minggu (23/6/2019).

"Kita tidak perlu perang lain," lanjut Trump kepada salah seorang kepercayaannya dalam percakapan yang diduga terjadi pada Jumat waktu setempat (21/6/2019).

Presiden ke-45 dalam sejarah AS itu mempunyai penasihat dengan pendekatan yang agresif. Seperti Penasihat Keamanan Nasional John Bolton yang dikenal ingin ada ganti rezim di Iran.

Selain itu, dia juga memekerjakan Mike Pompeo sebagai Menteri Luar Negeri yang memang mempunyai pandangan garis keras terhadap negara kawasan Timur Tengah.

Meski begitu, Trump memutuskan untuk membatalkan serangan yang sedianya bakal menghancurkan tiga target Iran pada Kamis (20/6/2019) 10 menit sebelum dieksekusi.

Presiden 73 tahun itu beralasan dia berubah pikiran setelah mendapat laporan bahwa 150 orang bakal terbunuh dalam serangan untuk membalas drone yang dijatuhkan Iran.

Teheran mengklaim drone pengintai RQ-4A Global Hawk itu mereka tembak karena masuk ke wilayah mereka. Sedangkan AS menyatakan drone itu ditembak di perairan internasional.

Karena itu, Trump kemudian mengizinkan Pentagon melancarkan serangan siber yang bermsksud melumpuhkan sistem komputer pada rudal dan roket Iran.

Trump mengatakan, Bolton telah melakukan tugasnya dengan baik. "Namun dia terlalu keras. Pada akhirnya, keputusan bakal kembali kepada saya," katanya.

Dia kemudian mulai membahas Bolton yang mendukung Washington untuk terjun dalam perang dengan Irak seraya membahas bahwa situasi itu merupakan kesalahan besar.

Trump menegaskan dia tidak ingin Iran memperoleh senjata nuklir. Jika mereka setuju melepaskan nuklirnya, Trump yakin Iran bakal menjadi negara yang makmur.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/23/20275411/trump-kesal-penasihatnya-malah-mendorongnya-perang-dengan-iran

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke