Dua kapal tanker itu diserang di dekat kawasan strategis Selat Hormuz pada Kamis (13/6/2019) dengan salah satunya mengalami kerusakan parah, dan kru-nya diselamatkan.
Kapal itu teridentifikasi bernama Front Altair yang tengah mengangkut naphtha serta kapal Kokuka Courageous yang membawa metanol ketika insiden itu terjadi.
"Sangat mungkin Iran telah menyebabkan serangan torpedo itu," ujar pejabat AS anonim tersebut kepada CBS News sebagaimana dikutip Daily Mirror.
Dia juga membantah klaim Teheran bahwa mereka sudah mengangkut 44 awak kapal tanker itu dan membawa mereka ke tempat aman yang berlokasi di Provinsi Hormozgan.
Dia menyebut justru kapal perusak berkekuatan rudal pandu USS Brainbridge yang datang dan menjemput 21 kru kapal. Dia juga menyebut sudah melihat laporan serangan.
Dalam laporan itu, salah satu dari awak kapal tanker meyakini dia melihat mereka diserang dengan torpedo atau ranjau laut. Namun laporan itu belum terkonfirmasi.
Insiden itu terjadi di tengah memanasnya hubungan antara AS dan Iran menyusul serangan terhadap empat kapal di Uni Emirat Arab (UEA) pada Mei lalu.
Pada 12 Mei, empat kapal tanker diincar di kawasan lepas pantai Fujairah, dengan Washington menuduh Iran menyabotase kapal itu demi menaikkan harga minyak.
Selain itu, insiden tersebut juga terjadi di tengah kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Teheran di mana dia juga membawa pesan dari Presiden AS Donald Trump.
https://internasional.kompas.com/read/2019/06/13/22064641/insiden-kapal-tanker-diserang-torpedo-pejabat-as-sangat-mungkin-iran
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan