Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Presiden Ronald Reagan Tantang Soviet Hancurkan Tembok Berlin

KOMPAS.com - Kekalahan pada Perang Dunia II menjadikan Jerman terbagi menjadi beberapa bagian yang dikuasai oleh negara Sekutu seperti Amerika Serikat, Britania Raya, Perancis, dan Uni Soviet.

Sebagai pembatas, dibangunlah tembok yang membagi Jerman bagian barat dan Jerman bagian Timur oleh Soviet.

Akan tetapi, tembol ini justru menjadi simbol ketakutan bagi rakyat.

Para pemimpin dunia pun menyerukan agar tembok tersebut dirobohkan, salah satunya pemimpin Amerika Serikat.

Hari ini 32 tahun lalu, tepatnya 12 Juni 1987, Pesiden Ronald Reagan melayangkan tantangan kepada pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev.

Dilansir dari History, Reagan menantang Gorbachev untuk merobohkan tembok yang dikatakan sebagai sebuah simbol era komunis di Jerman yang terpecah belah.

"Tuan Gorbachev, Hancurkan tembok ini !" kata Reagan.

Itulah salah satu pernyataan Ronald Reagan ketika berpidato di depan masyarakat Jerman. Dalam pidato tersebut, Reagan menggunakan lokasi yang tepat berada di dekat Gerbang Brandenburg.

Mereka yang mendengarkan pernyataan Reagan menganggapnya sangat menarik.

Pidato ini juga merupakan tantangan sekaligus harapan dari Amerika Serikat dan dunia agar rakyat Jerman bisa hidup dengan tenang tanpa ada keinginan untuk melarikan diri.

Tembok Berlin sebagai pemisah

Perjanjian Potsdam merupakan saksi pembagian wilayah Jerman. Soviet yang menguasai wilayah Timur, kemudian mendirikan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur).

Sementara itu Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris di wilayah Barat bersekutu untuk mendirikan Republik Federal Jerman (Jerman Barat).

Soviet memiliki kewenangan penuh terhadap militer, polisi, dan administrasi di wilayah Jerman Timur.

Kondisi Jerman Barat yang saat itu dikuasai Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris sudah lebih sejahtera jika dibandingkan Jerman Timur.

Pemerintah Soviet memblokade Berlin dengan tujuan mencegah masuknya kebutuhan kebutuhan logistik, dan kebutuhan lainnya yang dipasok dari pihak Jerman Barat.

Pada 13 Agustus 1961, pemimpin komunis Jerman Timur, Walter Ulbricht memulai penyegelan dari semua akses antara Berlin Timur dan Barat.

Para tentara meletakkan kawat berduri sepanjang 100 mil di perbatasan Berlin Timur. Kawat itu segera diganti dengan dinding beton setinggi enam meter.

Total panjang tembok ini adalah 160 kilometer yang membentang di Berlin Timur. Uniknya, sepanjang 40 kilometer temboknya dilapisi dua dinding yang dijaga beberapa pengawas, anjing penjaga, lampu sorot, dan senapan.

Perwira Jerman Timur yang dikenal sebagai Volkspolizei ("Volpos") berpatroli di Tembok Berlin siang dan malam.

Kondisi perekonomian Jerman Timur yang didominasi oleh Komunis juga berbanding terbalik dengan Jerman Barat, akibatnya banyak warga yang melarikan diri melalui dinding tersebut.

Namun, penjaga Jerman Timur memberikan tembakan bagi setiap warganya yang melarikan diri ke Jerman Barat.

Selama Tembok Berlin berdiri, ada sekitar 5.000 orang yang berhasil melarikan diri. Jumlah korban tewas diperkirakan 200-an orang.

Dihancurkan

Selang beberapa tahun dari pidato dari Reagan, akhirnya Tembok Berlin dihancurkan. Pada 9 November 1989, massa Jerman Timur dan Barat berkumpul di Tembok Berlin.

Mereka memanjat dan membongkarnya. Dengan dibongkarnya Tembok Berlin, Jerman Timur dan Barat menjadi satu bangsa lagi.

Kedua wilayah ini menandatangani perjanjian resmi unifikasi pada 3 Oktober 1990.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/12/12171061/hari-ini-dalam-sejarah-presiden-ronald-reagan-tantang-soviet-hancurkan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke