Salin Artikel

AS Beri Turki "Deadline" Batalkan Pembelian S-400 jika Tak Ingin Dikeluarkan dari F-35

Disampaikan Wakil Menteri Pertahanan untuk Akuisisi dan Dukungan Ellen Lord, AS memberi Turki waktu hingga 31 Juli untuk beralih dari rudal itu.

Jika Turki tak melakukannya, maka para pilot yang tengah menjalani pelatihan jet tempur F-35 di AS bakal dikeluarkan, demikian dikutip oleh AFP Jumat (7/6/2019).

Selain itu, kesepakatan dengan sejumlah kontraktor Turki yang diserahi mandat memproduksi komponen bagi jet tempur generasi kelima itu juga akan dibalkan.

"Deadline itu bakal memberi waktu cukup bagi personel Turki terkait program F-35 untuk meninggalkan AS serta memfasilitasi penghentian teratur partisipasi mereka," terang Lord.

Dia menekankan ultimatum itu dari fakta bahwa sebagai sesama anggota NATO, Ankara dilaporkan telah mengirimkan personel ke Rusia untuk memulai pelatihan S-400.

Pada Selasa (4/6/2019), Presiden Recep Tayyip Erdogan sudah menyatakan Turki sudah menentukan sikap dan bakal meneruskan pembelian sistem rudal itu.

Sumber dari pemerintah AS menerangkan, mereka berharap Turki bisa berpaling kepada sistem rudal Patriot sehingga program F-35 bisa dilanjutkan.

Apalagi, Turki sudah berniat untuk membeli 100 unit F-35 dengan industri pertahanannya dilaporkan telah menggelontorkan dana besar untuk memproduksi komponennya.

Erdogan melanjutkan, dia sudah memberi tahu AS dia bakal mempertimbangkan membeli Patriot hanya jika kondisi pengirimannya sama positif dengan AS.

"Namun sayangnya, kami masih belum menerima proposal positif dari pihak Amerika terkait dengan Patriot daripada S-400 yang kami terima dari Rusia," jelas Erdogan.

Sementara Penjabat Menteri Pertahanan Patrick Shanahan menuturkan dia sudah mengirim surat kepada koleganya, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.

Kepada awak media, penerus dari Jim Mattis tersebut mengutarakan kepada Akar bahwa penawaran rudal Patriot kepada Turki "sangatlah kompetitif".

Menurut AS, F-35 sudah didesain untuk beroperasi secara terpadu dengan sistem militer NATO. Termasuk di dalamnya adalah sistem pertahanan rudal.

Karena itu, keinginan Turki untuk membeli S-400 memunculkan ketakutan bahwa Rusia bisa mendapatkan informasi tentang teknologi dunia Barat dari mereka.

Pada Juni 2018, secara simbolis AS "mengirim" empat unit F-35 kepada Turki. Namun, pesawat itu masih berada di AS dengan para pilot Turki didatangkan untuk menerima pelatihan.

Lord menuturkan jika Turki tidak mematuhi tenggat waktu yang diberikan, perusahaan mereka yang memproduksi sekitar 937 komponen bakal dialihkan kepada pihak lain.

Pabrikan F-35 Lockheed Martin dan Pratt & Whitney sudah mulai mencari alternatif meski Lord berkata, perusahaan Turki bisa segera menyelesaikan komponen tersebut.

"Turki masih mempunyai waktu untuk berubah pikiran. Jika mereka menghentikan proses pembelian S-400, maka kami akan berhubungan secara normal," kata Lord.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/08/09364001/as-beri-turki-deadline-batalkan-pembelian-s-400-jika-tak-ingin

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke