Salin Artikel

China Geram atas Komentar Menlu AS Terkait Pembantaian Tiananmen

Sehari sebelum peringatan ke-30 unjuk rasa Tiananmen 4 Juni 29189, Pompeo mengatakan AS telah kehilangan harapan akan kemajuan hak asasi manusia di China.

Hal tersebut kemudian mendapat reaksi sengit dari China.

"Siapa pun yang berusaha memandang rendah dan menggertak rakyat China hanya akan berakhir dalam tumpukan abu sejarah," demikian pernyataan juru bicara Kedubes China di Washington.

Dia mengatakan, Pompeo menggunakan dalih hak asasi manusia untuk sebuah pernyataan yang mencampuri urusan dalam negeri China.

"Ini sangat mencampuri urusan dalam negeri China, menyerang sistemnya, dan mengotori kebijakan dalam dan luar negerinya," ucapnya.

"Ini merupakan penghinaan terhadap rakyat China dan pelanggaran serius terhadap hukum internasional serta norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional," lanjutnya.

Seperti diketahui, China telah berusaha keras untuk mencegah peringatan unjuk rasa Tiananmen. Peristiwa berdarah itu telah menewaskan ratusan bahkan ribuan warga sipil tak bersenjata.

Mereka terbunuh karena otoritas mengirim tank dan pasukan ke Lapangan Tiananmen untuk menghancurkan gerakan yang dipimpin mahasiswa.

Respons China atas pernyataan Pompeo hanya menyebutkan insiden politik akhir 1980-an.

"Hak asasi manusia di China berada dalam periode terbaik," kata juru bicara Kedubes China.

"China berkomitmen kuat pada jalur pembangunan damai dan bagi pekermbangan hak asasi manusia di China dan seluruh dunia," lanjutnya.

"China telah memberikan kontribusi signifikan pada tata kelola hak asasi manusia internasional. Ini adalah fakta yang diakui oleh semua orang yang tidak memihak," imbuhnya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/04/11574271/china-geram-atas-komentar-menlu-as-terkait-pembantaian-tiananmen

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke