Salin Artikel

Kasus Korupsi 1MDB di Malaysia Terkait Skandal Seks Industri K-pop

Pada Senin (27/5/2019), media Korea Selatan melaporkan pendiri label K-pop YG Entertainment, Yang Hyuk-suk, telah menyajikan layanan seks untuk tamu asing termasuk pemodal Malaysia, Low Taek Jho, yang biasa disebut Jho Low.

Program Straight milik Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) menyatakan, Yang telah mempekerjakan pekerja seks untuk dua investor Asia Tenggara pada Juli 2014 di klub malam NB-nya di Seoul.

Dari laporan investigasi MBC, salah satu dari mereka adalah warga negara Thailand dan yang lainnya merupakan Low.

YG Entertainment, yang telah menghadapi tuduhan yang meningkat atas pelanggaran seksual oleh pemilik dan para bintang pop sejak awal tahun ini, menyebut klaim itu tak berdasar.

Perwakilan untuk Low mengakui hubungannya dengan tokoh-tokoh industri K-pop terkemuka, tetapi dia membantah keterlibatan dalam pelanggaran seksual.

"Dia tak pernah terlibat dalam, atau mengetahui, perilaku apapun yang dituduhkan dalam laporan program Straight MBC," kata juru bicara Low melalui pengacaranya yang berbasis di AS.

"Low adalah teman Psy, dan melaluinya dia bertemu Yang Hyun-suk," tambahnya, merujuk pada bintang di balik hit viral "Gangnam Style" pada 2012.

Psy terikat kontrak dengan YG Entertainment sejak 2010 hingga ketika akhirnya dia meninggalkan label itu pada Mei 2018.

Rincian tentang dugaan pelanggaran seksual oleh sosok laki-laki populer dalam industri itu, yang termasuk kekerasan terhadap perempuan dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, telah mengejutkan para penggemar di seluruh dunia.

Kembali di Februari lalu, saham YG Entertainment turun lebih dari 20 persen setelah bintang mereka Lee Seung-hyun, yang dikenal sebagai Seungri, dilaporkan telah menawarkan pekerja seks untuk klien.

Dia juga menyelewengkan dana dari klub malamnya yang berada di Seoul, Burning Sun.

Awal bulan ini, Lee kembali ditangkap oleh polisi Korea Selatan atas tuduhan pengadaan pekerja seks untuk dirinya sendiri.

Dia juga diduga membagi foto seorang perempuan telanjang yang telah diambil tanpa persetujuannya.

Skandal ini muncul pada saat yang sama ketika supergrup K-pop termasuk BTS dan Blackpink mendapatkan tempat di pasar musik AS yang terkenal sulit.

"Opini publik yang tidak menguntungkan bisa berakibat fatal bagi karier K-pop dan YG Entertainment," kata Jeff Benjamin, kolumnis K-pop untuk Billboard.

"Saya tak merasa pandangan umum tentang K-pop di Korea dipengaruhi oleh tindakan beberapa artis dan pengusaha karena mereka melihat industri musik terdiri dari begitu banyak aspek, orang, perusahaan dan artis yang berbeda," ucapnya.

Jho Low dalam pelarian

Sementara itu, Low, hingga saat ini, masih diburu.

Dia dicari oleh aparat Malaysia, Singapura dan AS karena diduga mendalangi skema untuk membantu mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak uang puluhan triliun rupiah dari 1MDB.

Malaysia telah lebih agresif melakukan penyelidikan terhadap kasus ini sejak terpilihnya Perdana Menteri Mahathir Mohamad pada Mei 2018.

Low didakwa secara absensia Desember lalu atas lima dakwaan di bawah undang-undang antipencucian uang dan terorisme Malaysia.

Sebagian besar uang yang dicuri oleh Low diduga dihabiskan untuk pesta, perjudian dan alkohol serta hadiah mewah untuk selebriti seperti model Australia, Miranda Kerr.

Dia juga diduga telah membeli kapal pesiar mewah Equanamity senilai 250 juta dollar AS (atau Rp 3,6 triliun) dengan dana yang digelapkan.

Kapal itu kemudian disita dan dijual oleh otoritas Malaysia.

Tahun lalu, Miranda Kerr mengembalikan perhiasan bernilai jutaan dollar yang dia terima dari Low, sementara aktor Leonardo DiCaprio mengembalikan patung Oscar yang pernah dimiliki oleh Marlon Brando.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/29/20553231/kasus-korupsi-1mdb-di-malaysia-terkait-skandal-seks-industri-k-pop

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke