Salin Artikel

Kisah Perempuan Jerman Rawat 1.800 Ekor Sapi Sakit dan Buta di India

Berkat intervensi dari pemerintah India, dia diizinkan untuk tinggal kembali di sebuah negara yang dipimpin oleh nasionalis Hindu.

"Saat ini kami memiliki sekitar 1.800 sapi," kata Friederike Irina Bruening kepada AFP, di tempat perawatan hewan di Mathura, India utara.

"Antara lima hingga 15 ekor dibawa (ke sini) setiap hari," ujarnya.

Perempuan berusia 61 tahun itu sebelumnya mengancam untuk mengembalikan perhargaan sipil terkait perlindungan sapi, Padma Shri, setelah permintaan perpanjangan visanya ditolak.

Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj pun turun tangan. Pada Senin (27/8/2019), Bruening mengatakan telah mendapat visa baru yang memungkinkannya tetap di tinggal di India.

Bruening yang juga dikenal sebagai Sudevi Mataji tiba di India pada 25 tahun lalu. Dia menghabiskan sekitar 200.000 euro atau sekitar Rp 3,2 miliar dari uangnya sendiri untuk mengelola penampungan sapi.

Tempat tersebut membutuhkan biaya sekitar 45.000 dollar AS atau Rp 647 juta per bulan untuk menjalankannya.

Bruening menangani sapi yang buta atau terluka dalam kecelakaan di jalan, sementara yang lain sakit karena memakan banyak sampah plastik.

Seperti diketahui, sejak berkuasa pada 2014, Perdana Menteri Narendra Modi mengutamakan kebijakan perlindungan sapi, yang bagi banyak umat Hindu dianggap sebagai hewan sakral.

Undang-undang untuk menentang pembantaian dan konsumsi daging sapi diperkuat, dan hukuman mati pun diterapkan.

Akibatnya, banyak orang meninggalkan sapi tua dan lemah daripada menjualnya untuk disembelih.

Sebagian besar hewan dilepaskan begitu saja di jalanan, termasuk di kota-kota seperti Delhi yang telah menjadi pemandangan umum.

Bruening juga berpendapat, membiarkan penyembelihan sapi tu atau sakit bukanlah jawabannya.

"Membunuh seekor sapi adalah hal terburuk yang Anda lakukan," ucapnya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/28/21380701/kisah-perempuan-jerman-rawat-1800-ekor-sapi-sakit-dan-buta-di-india

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke