Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Nazi Mendirikan Pabrik Mobil Rakyat Volkswagen

Kondisi itu juga dilakukan oleh Nazi Jerman ketika berkuasa. Mereka mendirikan perusahaan mobil milik negara pada 82 tahun yang lalu, tepatnya 28 Mei 1937.

Perusahaan ini dikenal sebagai "Gesellschaft zur Vorbereitung des Deutschen Volkswagens mbH". Tidak lama setelah itu, namanya diubah menjadi "Volkswagenwerk" atau Perusahaan Mobil Rakyat.

Sampai kini, Volkswagen masih berinovasi dalam meluncurkan produk otomotif kepada masyarakat dunia.

Nazi Jerman menginginkan sesuatu yang berbeda dalam berbagai bidang. Salah satunya, Nazi ingin menghadirkan mobil murah atau mobil rakyat kepada masyarakat Jerman dengan harga yang terjangkau.

Selain itu, Nazi menginginkan masyarakat mempunyai mobil yang bisa menjawab kebutuhan transportasi mereka serta memberikan kesenangan bagi warganya.

Awalnya, Nazi mengkampanyekan untuk menyambung akses tak terbatas jalan raya di seluruh Jerman. Kemudian, program ini bersambung dengan membuat pabrikan mobil yang terletak di Wolfsburg.

Dilansir dari Britannica, perusahaan Gesellschaft zur Vorbereitung des Deutschen Volkswagens mbH berdiri dan menjawab semua pertanyaan masyarakat akan hadirnya mobil murah.

Perusahaan ini sepenuhnya dioperasikan oleh warga Jerman yang tergabung dalam Front Buruh Jerman (Deutsche Arbeitsfront), sebuah organisasi milik Nazi.

Ferdinand Porsche diberikan tanggung jawab sebagai insinyur perusahaan ini. Dia memiliki peran untuk memberikan sentuhan desain dan mengontrol perkembangan dari awal dari industri ini.

Tak lama setelah itu, perusahaan mulai mengembangkan dan memproduksi massal kendaraan yang terjangkau dengan harga murah.

Karena bertujuan untuk mobil rakyat, perusahaan menjualnya dengan harga kurang dari 1.000 mark Reich atau sekitar 140 dollar ketika itu.

"Ini untuk masyarakat luas," seru Hitler ketika berpidato di depan masyarakat di Jerman.

Tak lama setelah itu, mobil mulai dibuat oleh perusahaan dan mobil mulai dipamerkan. Mobil ini kali pertama dipamerkan di Berlin Motor Show pada 1939.

Dilansir dari History, sekitar 20.000 pekerja paksa, tahanan perang, dan kemudian juga tahanan kamp konsentrasi bekerja di pabrik.

Keterlibatan Volkswagen membuat pabriknya menjadi sasaran bagi pengebom Sekutu. Pada masa akhir perang, pabrik itu hancur.

Setelah perang berakhir, Sekutu berupaya membangkitkan industri otomotif Jerman ini. Inggris memegang penuh kendali atas pabrik ini dan produksi massal dimulai pada 1946.

Kontrol perusahaan dipindahkan pada 1949 ke Pemerintah Jerman Barat dan negara bagian Lower Saxony. Produksi Volkswagen berkembang pesat pada 1950-an ketika memperkenalkan van Transporter dan Karmann Ghia yang merupakan tipe coupe.

Penjualan ini tak hanya Eropa saja, melainkan sampai di Amerika. Serikat. Namun, karena pengaruh trauma sejarah dan ukuran mobilnya yang kecil, produk ini lambat diterima oleh masyarakat AS.

Masyarakat AS mulai bisa menerima desain mobil ini setelah Volkswagen AS didirikan pada 1955.

Memperluas penjualan

Pada 1959, mobil VW tipe Beetle mulai dikampanyekan penjualannya ke seluruh penjuru dunia. Melalui kampanye pemasaran ini, banyak konsumen yang terpikat akan desain yang mungil dan memberikan keuntungan tersendiri bagi pengendaranya.

Selama beberapa tahun berikutnya, VW menjadi impor mobil terlaris di Amerika Serikat.

Pada 1960, Pemerintah Jerman menjual 60 persen saham Volkswagen kepada publik. Dua belas tahun kemudian, Beetle melampaui rekor produksi 15 juta kendaraan di seluruh dunia

Pada 1998, perusahaan mulai menjual "New Beetle" yang memiliki desain lebih modern lagi dari pendahulunya.

Setelah hampir 70 tahun, lebih 21 juta unit diproduksi. VW asli terakhir diluncurkan di Puebla, Meksiko, pada 30 Juli 2003.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/28/10404191/hari-ini-dalam-sejarah-nazi-mendirikan-pabrik-mobil-rakyat-volkswagen

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke