"Sebuah perangkat pesawat nirawak dengan bahan peledak yang dikirimkan oleh milisi Houthi untuk menyerang bandara Najran telah dicegat dan dihancurkan oleh angkatan udara Saudi," ujar juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Maliki, Kamis (23/5/2019).
Stasiun televisi pemberontak Yaman, Al-Masirah, mengatakan serangan itu, yang ketiga kalinya menyerang bandara Najran dalam 72 jama terakhir, telah ditargetkan sistem pertahanan udara Patriot, buatan AS.
"Pemberontak melakukan serangan terhadap bandara sipil dan memperingatkan akan adanya tanggapan," lanjut Maliki.
Sebelumnya, pada Selasa (21/5/2019), sebuah drone peledak yang terbang melintas berakhir menabrak gudang senjata di bandara yang sama dan memicu terjadinya kebakaran.
Maliki turut mengkonfirmasi adanya serangan dari kelompok pemberontak yang menyerang instalasi sipil di Provinsi Najran menggunakan drone peledak. Serangan itu dilaporkan tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Koalisi pimpinan Arab Saudi telah melakukan intervensi terhadap konflik di Yaman pada Maret 2015 dan mendorong mundur pemberontak pemberontak Houthi yang didukung Iran, yang terus mengendalikan ibu kota Sanaa dan mengembalikan kekuasaan presiden Abedrabbo Mansour Hadi.
Sejak saat itu, konflik yang terjadi dilaporkan telah menewaskan puluhan ribu orang, banyak di antaranya merupakan warga sipil. Demikian kata lembaga bantuan kemanusiaan.
Kondisi tersebut telah memicu apa yang digambarkan PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan lebih dari 24 juta orang penduduk membutuhkan bantuan.
https://internasional.kompas.com/read/2019/05/24/09055681/arab-saudi-gagalkan-serangan-drone-peledak-houthi-yang-incar-bandara
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan