Salin Artikel

PM Selandia Baru Ingin Hentikan Peredaran Ujaran Kebencian "Online"

Diwartakan kantor berita AFP, para peserta pertemuan itu akan diminta komitmennya berjanji untuk menghilangkan konten terorisme dan kekerasan ekstremisme di media sosial dan platform online lainnya.

Langkah Ardern dipicu oleh aksi teroris yang menembak dua masjid di Christchurch dan menewaskan 51 orang pada Maret lalu.

Pelakunya merupakan seorang supremasi kulit putih yang menyiarkan secara langsung penembakan tersebut di Facebook, melalui kamera yang dipasang di kepalanya.

Ardern juga telah menjadi kekuatan pendorong rencana pertemuan tersebut bersama dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron.

"Macorn adalah salah satu pemimpin pertama yang mengubungi perdana menteri setelah serangan itu," kata Duta Besar Selandia Baru di Perancis, Jane Coombs, Senin (13/5/2019).

"Dia (Macron) telah lama menghapus seluruh konten online yang penuh ujaran kebenceian sebagai prioritas," ujarnya.

"Ini masalah global yang membutuhkan respons global," imbuhnya.

Dalam sebuah halaman opini di The New York Times, Ardern menyebut penembakan di Christchurch menyoroti tren baru yang mengerikan dalam kekejaman ekstremisme.

"Ini dirancang untuk disiarkan di internet. Seluruh hal disiarkan secara langsung, skala jangkau video mengerikan ini sungguh mengejutkan," tulisnya.

Ardern mengatakan, Facebook telah menghapus 1,5 juta salinan video dalam waktu 24 jam setelah serangan di Christchurch.

Sejak insiden tersebut, Ardern sangat mengecam Facebook karena tidak berbuat cukup untuk memerangi ekstremisme online.

Nantinya, KTT di Paris akan menghadirkan kepala negara atau pemerinta seperti dari Inggris, Kanada, Norwegia, Yordania, Senegal, dan Indonesia.

Para eksekutif dari Twitter, Microsoft, Google, dan Amazon juga akan hadir. Namun, bos Facebook Mark Zuckerberg akan diwakili.

"Kami sengaja membatasi jumlah peserta untuk memastikan kami dapat bergerak maju dengan cepat," ujar seorang sumber kepresidenan Perancis.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/14/07401621/pm-selandia-baru-ingin-hentikan-peredaran-ujaran-kebencian-online

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke