Sebelumnya, Korea Utara juga disebut telah menembakkan proyektil pada Sabtu (4/5/2019), dengan setidaknya satu proyektil yang diyakini sebagai rudal jarak pendek.
Peluncuran rudal pada Kamis juga dilakukan bertepatan dengan kunjungan Perwakilan Khusus AS untuk Korea Utara, Stephen Biegun, ke Seoul.
Kunjungan yang dilakukan antara utusan AS dengan pejabat Korea Selatan itu bertujuan untuk membahas tentang pendekatan kedua negara terhadap Pyongyang.
Ini menjadi kunjungan pertama Biegun ke Seoul, sejak pertemuan antara Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam, Februari lalu yang berakhir tanpa kesepakatan.
"Kami masih menganalisis apakah itu satu atau beberapa proyektil," kata juru bicara Kepala Staf Gabungan Kim Joon-rak kepada AFP.
Ditambahkan Kim Joon-rak, proyektil yang ditembakkan dilaporkan mengarah ke timur dan diyakini berasal dari pangkalan rudal operasional Sino-ri, yang berada di Provinsi Pyongan Utara.
Pangkalan rudal yang telah berusia puluhan tahun itu berlokasi di 75 kilometer arah barat laut Pyongyang dan dikenal sebagai salah satu fasilitas rudal yang telah beroperasi paling lama di Korea Utara.
Pangkalan tersebut juga menjadi rumah bagi unit berukuran resimen yang dilengkapi dengan rudal balistik jarak menengah Nodong-1. Demikian menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional.
Apa pun yang ditembakkan ke arah timur dari Korea Utara harus melintasi semenanjung Korea sebelum dapat mencapai laut.
Biegun bertemu dengan pejabat Korea Selatan Lee Do-hoon untuk sarapan pada Kamis pagi, namun agenda lainnya tidak diumumkan.
Sementara, menurut peneliti senior Hong Min, dari Institut Unifikasi Nasional Korea yang dikelola pemerintah, peluncuran proyektil oleh Korea Utara menjadi pesan bahwa negara itu tidak akan puas dengan hanya mendapat bantuan kemanusiaan, seperti yang sedang dipertimbangkan Korsel.
"(Peluncuran) itu seolah menyampaikan, 'Kami ingin jaminan keamanan sebagai imbalan atas proses denuklirisasi'," kata Hong Min.
"Kim mungkin merasa jika pihaknya perlu menunjukkan sikap militer yang kuat untuk meredakan keluhan setelah latihan militer gabungan yang dilancarkan AS bersama Korea Selatan bulan lalu," tambahnya.
https://internasional.kompas.com/read/2019/05/09/18145761/utusan-as-kunjungi-korsel-pyongyang-kembali-tembakkan-proyektil
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan