Salin Artikel

Perkembangan Mesin Jet pada Pesawat, Ini 5 Fakta Serba Pertama...

Seorang yang mempunyai andil besar terhadap lahirnya mesin jet adalah Frank Whittle yang notabene merupakan perwira Angkatan Udara Inggris. Berbekal pengalaman, dia mencoba merakit mesin jet dan diaplikasikan pada pesawat dunia.

Tak hanya untuk kepentingan militer saja, kegunaan mesin jet juga merambah pada ranah sipil. Pesawat komersial untuk jalur perhubungan dilengkapi teknologi jet agar bisa menjangkaau tujuan lebih cepat.

Berikut adalah lima perkembangan kemajuan mesin jet :

Ketika itu, pesawat menggunakan baling-baling. Akan tetapi, Whittle mencoba mengembangkan mesin yang mampu menyedot udara dan mengeluarkan tenaga dari belakang pesawat.

Ide ini dinilai gila oleh semua orang. Bahkan, ketika mesin dikirimkan ke Kementerian Udara pada 1929, mereka menolak karena dinilai tak praktis.

Masa-masa awalnya menjadi sangat ironis, karena diragukan pemerintah. Selain itu, pihak pemerintah juga tak memproteksi penemuan ini hingga bocor sampai ke berbagai negara.

Walau mendapat penolakan, Frank Whittle tak menyerah dan mulai mencari rekanan. Pada 1936, dia berhasil mendapatkan rekanan perusahaan Power Jets Ltd dan sepakat untuk menguji mesin penemuannya.

Hingga akhirnya, mesin jet buatannya diaplikasikan pada pesawat Gloster Meteor untuk melayani Royal Air Force (RAF).

Bocornya informasi mengenai pengembangan teknologi jet oleh Whittle dimanfaatkan oleh negara lain. Jerman ketika itu melalui insiyur mudanya Hans von Ohain mencoba melakukan pengembangan lebih mendalam mengenai jet.

Pada 1937, Jerman akhirnya berhasil membuat pesawat bertenaga jet pertama yang diberi nama Heinkel He. Pesawat ini dirancang dengan menggunakan mesin berbahan bakar disel oleh Hans von Ohain.

Setelah beberapa kali persiapan, akhirnya pesawat melakukan penerbangan perdananya pada 27 Agustus 1939. Ini hanya beberapa hari sebelum Jerman memulai Perang Dunia II dengan menginvasi Polandia.

Penerbangan ini menandakan era, di mana jet akan menjadi suatu hal yang membantu dalam penerbangan.

Keberhasilan pesawat ini akhirnya mampu dilirik oleh militer, hingga akhirnya digunakan dalam pesawat tempur Jerman.

Tercatat, mereka berhasil mendahului negara lain dalam mengembangkan pesawat jet. Hasilnya adalah dengan munculnya Messerschmitt Me 262 yang mendapat predikat pesawat jet pertama di dunia.

Perusahaan aviasi Jerman, Messerschmitt membuat pesawat ini untuk kepentingan tempur dan pengebom. Memulai debut perdananya pada 18 April 1941 dan setelah itu mulai produksi massal.

Pesawat ini digunakan untuk melayani Angkatan Udara Jerman atau Luftwaffe dalam menghadapi perang. Didesain untuk satu orang pilot dengan panjang 10,6 meter dan rentang sayap sekitar 12,6 meter.

Pesawat ini juga memiliki tinggi 3,5 meter dengan dua mesin Junkers Jumo 004B-1 turbojet. Pihak Jerman membuat pesawat ini dengan kecepatan maksimalnya hingga 900 kilometer per jam.

Dalam peperangan, Messerschmitt Me 262 menjadi saingan utama jet pertama Sekutu, Gloster Meteor.

Penggunaan pesawat ini mulai berakhir setelah Perang Dunia II usai. Beberapa dioperasikan oleh Angkatan Udara Cekoslowakia sampai tahun 1951.

Selain itu, masih ada yang bertahan di museum dan lainnya diproduksi ulang untuk kepentingan probadi dengan menggunakan mesin General Electric J85.

Ketika Perang Dunia II usai, beberapa pihak mulai berpikir untuk menyematkan mesin jet pada pesawat komersial.

Perusahaan De Havilland Aircraft Company Ltd yang terletak di London mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan pesawat ini.

Perancangan dimulai pada 1946 di bawah pengawasan Ronald Bishop. Mereka memberikan nama De Havilland Comet. Pesawat ini dibuat dari bahan logam alloy dan sambungannya direkatkan oleh senyawa Redhux dengan tambahan paku keling (rivet punch).

Desainnya menganut konsep low wing cantilever monoplane dengan empat buah mesin jet yang ditanam pada sayap. Pesawat ini dirancang agar mampu terbang dengan ketinggian maksimal 12.000 kaki atau 3.657 meter.

Pada 27 Juli 1949, pesawat jet komersial pertama ini melakukan uji coba penerbangannya selama 31 menit. Setelah uji coba terbang perdana, pesawat ini menjalani perbaikan selama tiga tahun.

Pada 2 April 1951, Comet melakukan uji coba keduanya selama 500 jam dengan berbagai macam rute. De Havilland Comet akhirnya melayani penerbangan untuk publik pada Mei 1952.

Banyak pihak yang mulai memesan pesawat ini untuk memenuhi kebutuhan penerbangannya.

Orang yang mendapatkan kesempatan sebagai pilot jet pertama adalah Erich Karl Warsitz. Dia merupakan putra seorang insiyur senior yang lahir di Hattingen, Jerman.

Ia menyelesaikan sekolah penerbangan hingga akhirnya mendapatkan lisensi untuk menerbangkan pesawat. Selain mendapatkan lisensi terbang, dia juga mengambil pekerjaan sebagai pelatih pilot.

Kesempatan yang paling berharga adalah ketika dia menjadi pilot pesawat jet pertama dunia. Pesawat desain Hans von Ohain bernama Heinkel He mampu dikendalikannya dengan sukses pada 27 Agustus 1939.

Ketika Perang Dunia II bergejolak, dia menjadi pelatih skuadron pengebom untuk memberikan pengetahuan keada Angkatan Udara Jerman mengenai penggunaan pesawat yang benar.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/02/18090181/perkembangan-mesin-jet-pada-pesawat-ini-5-fakta-serba-pertama

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke