Salin Artikel

Ada Ancaman Serangan Bom yang Baru, Sri Lanka Batalkan Misa Minggu

Juru bicara Uskup Agung Kolombo Kardinal Malcolm Ranjith menuturkan, mereka sejatinya hendak menggelar kembali selepas serangan bom bunuh diri pada Minggu Paskah (21/4/2019).

Namun seperti dikutip AFP Kamis (2/5/2019), misa yang hendak dilaksanakan pada 5 Mei itu harus dibatalkan setelah gereja menerima informasi tentang adanya ancaman dua serangan.

"Berdasarkan nasih pihak keamanan atas ancaman baru itu, kami memutuskan untuk tidak menggelar Misa Minggu di seluruh gereja," terang juru bicara Kardinal Ranjith.

Sementara itu, Direktur Jenderal Badan Kesehatan Sri Lanka Anil Jasinghe mengatakan terdapat penambahan dalam daftar korban tewas ledakan bom Minggu Paskah.

"Angka korban tewas saat ini sudah mencapai 257 orang," papar Jasinghe. Sebelumnya, Colombo mengumumkan korban tewas berada di angka 253 orang.

Jasinghe menjelaskan, penambahan korban itu terjadi setelah jajarannya menerima laporan korban luka yang kemudian meninggal, serta penghitungan sejumlah potongan tubuh.

"Jadi sebenarnya bisa dikatakan 257 plus," tutur dia. Sebanyak 40 orang di antara korban tewas tersebut dilaporkan merupakan warga negara asing.

Kemudian berdasarkan penghitungan terbaru, 496 korban luka dibawa ke rumah sakit dengan 47 orang masih mendapat perawatan, 12 di antaranya berada di bagian gawat darurat.

Ketika ledakan terjadi pekan lalu, pemerintah sempat mengumumkan jumlah korban tewas 350 orang. Namun, jumlah itu direvisi setelah diketahui adanya kesalahan.

Sebabnya, ada beberapa potongan tubuh korban serangan bom di tiga gereja dan tiga hotel mewah itu yang dihitung dua kali sehingga angkanya melonjak.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/02/15033231/ada-ancaman-serangan-bom-yang-baru-sri-lanka-batalkan-misa-minggu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke