Salin Artikel

Pendeta Gereja Sri Lanka: Kami Terluka, Kami Marah, tapi Kami Memaafkanmu

Serangan bom terjadi di sejumlah gereja dan hotel mewah. Salah satu gereja yang menjadi sasaran serangan adalah Gereja Sion di Batticaloa, menewaskan 28 orang dan melukai sekitar 70 orang lainnya.

Pendeta senior Gereja Sion Batticaloa, Roshan Mahesen, menyampaikan pesan kepada para pelaku pemboman, tidak hanya yang menyerang gereja tempatnya, melainkan juga di lima lokasi ledakan lainnya.

"Kami terluka. Kami juga marah, tetapi sebagai pendeta senior di Gereja Sion Batticaloa, seluruh jemaat, dan setiap keluarga yang terdampak, kami sampaikan kepada pelaku pemboman bunuh diri dan juga kelompok yang mengirim mereka, bahwa kami mencintaimu dan kami memaafkanmu," kata Mahesen.

Pendeta Mahesen sedang berada di Norwegia saat insiden ledakan terjadi dan dia mengaku sangat sedih atas serangan yang menewaskan banyak jemaat tersebut.

Gereja Sion di Batticaloa menjadi satu dari tiga gereja yang diserang oleh pelaku bunuh diri pada Minggu Paskah (21/4/2019). Dua gereja lain yang juga menjadi sasaran serangan yakni Gereja St Anthony di Colombo dan Gereja St Sebastian di Negombo.

Selain ketiga gereja yang sedang menggelar perayaan Paskah, serangan bom juga terjadi di tiga hotel mewah di Colombo, yakni Hotel Kingsbury, Hotel Shangri-La, dan Hotel Grand Cinnamon.

Sebelumnya diberitakan, Uskup Agung Colombo Kardinal Malcolm Ranjith meminta agar gereja-gereja Katolik di Sri Lanka untuk tidak dulu menggelar misa.

Diwartakan The Guardian, imbauan itu disampaikan Ranjith hingga aparat keamanan bisa memberikan jaminan keselamatan kepada umat Katolik untuk beribadah ke gereja.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/30/14110611/pendeta-gereja-sri-lanka-kami-terluka-kami-marah-tapi-kami-memaafkanmu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke