Salin Artikel

Ada Dugaan Pelaku Ledakan Bom Menyamar Jadi Tentara, Sri Lanka Waspada

Peringatan itu muncul dalam surat yang dikeluarkan Divisi Keamanan Kementerian (MSD) yang merupakan unit kepolisian kepada badan keamanan lain dan para politisi.

"Terdapat kemungkinan adanya gelombang serangan lain," ujar petinggi MSD dalam suratnya. Seperti diwartakan Reuters via Channel News Asia Senin (29/4/2019).

"Berdasarkan informasi relevan yang didapatkan, kami menekankan adanya orang yang menyamar jadi tentara dan mengendarai van bakal terlibat dalam serangan," demikian isi surat itu.

Dalam surat tersebut disampaikan militan menargetkan setidaknya lima lokasi dengan serangan bakal dilaksanakan pada Minggu atau Senin pekan ini.

Kota yang bakal menjadi target serangan adalah Batticaloa. Kota di pesisir timur Sri Lanka yang menjadi lokasi ledakan bom dengan 27 orang dikabarkan tewas.

Tidak ada serangan yang terjadi pada Minggu kemarin dengan pasukan dikerahkan ke seluruh penjuru Sri Lanka untuk menangkap terduga ekstremis sejak serangan 21 April lalu.

Otoritas mencurigai serangan yang menewaskan 253 orang, termasuk 40 warga asing, dilakukan oleh dua kelompok. Yakni National Thawheeth Jamaath (NJT) dan Jammiyathul Millathu Ibrahim.

Sejak serangan bom bunuh diri yang menyasar tiga gereja dan tiga hotel mewah itu, pemerintah Sri Lanka dilaporkan telah mencabut status jam malam.

Namun, di ibu kota Colombo polisi masih menggelar penggeledehan tubuh terhadap masyarakat secara acak, dan pencarian pelaku yang masih belum tertangkap.

Lebih lanjut, dua menteri kabinet Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dan dua anggota parlemen dari opisisi membenarkan mereka telah mendapat surat tersebut.

"Kami telah mendapat informasi adanya rencana serangan lanjutan dari MSD," ujar Menteri Kesehatan Rajitha Senaratne yang merangkap juru bicara pemerintah itu.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/29/18352551/ada-dugaan-pelaku-ledakan-bom-menyamar-jadi-tentara-sri-lanka-waspada

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke