Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Ledakan Reaktor Nuklir Chernobyl

KOMPAS.com - Nuklir menjadi sumber energi mutakhir yang dikembangkan setelah Perang Dunia II.

Selain sebagai sumber senjata, pengembangan nuklir juga untuk sarana pembangkit listrik.

Uni Soviet pun tak melewatkan momentum ini dengan membangun pembangkit listrik Chernobyl yang mampu menghasilkan 4.000 megawat.

Akan tetapi, yang terjadi berjalan tak sesuai yang direncanakan. Hari ini 33 tahun lalu, tepatnya 26 April 1986, reaktor itu meledak ketika para teknisi melakukan uji coba dengan mematikan mesin untuk melihat apakah putarannya bisa menyalakan pompa air.

Dilansir dari History.com, sekitar 32 orang tewas seketika dan puluhan lainnya menderita luka bakar akibat radiasi nuklir. Sekitar 1.000 ton nuklir dari salah satu reaktor terbakar.

Reaktor melepaskan radiasi 400 kali lebih banyak daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.

Bencana meledaknya pembangkit ini tercatat sebagai bencana nuklir terburuk dalam catatan sejarah.

Efek radiasi tak langsung terasa. Namun, selang beberapa hari kemudian, ribuan orang yang hidup di sekitar pembangkit ini mulai menunjukkan kualitas kesehatan yang menurun.

Bencana Chernobyl tidak hanya memicu kekhawatiran akan bahaya tenaga nuklir, tetapi juga memperlihatkan kurangnya keterbukaan Pemerintah Soviet kepada rakyat Soviet dan masyarakat internasional.

Kehancuran ini menjadi pukulan serius bagi Soviet karena menyebabkan hilangnya sumber energi primer mereka.

Di mana Chernobyl ?

Chernobyl terletak di sebuah kota kecil, Pripyat yang berada di Ukraina yang pada waktu itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet.

Pembangunan pembangkit itu dimulai pada akhir 1970-an dengan rencana memiliki empat reaktor nuklir yang masing-masing mampu menghasilkan 1.000 megawat.

Pada tahun 1983, empat reaktor telah selesai, dan penambahan dua reaktor lainnya direncanakan pada tahun-tahun berikutnya.

Berbagai metode pengujian dan pengamatan dilakukan pada empat reaktor agar mampu memberikan tenaga listrik yang sesuai rencana.

Uji coba menjadi malapetaka

Setelah pembangunan selesai, beberapa teknisi mulai melakukan pengujian terhadap beberapa reaktor di pembangkit nuklir ini. Namun, pengujian yang dilakukan tak sesuai dengan yang diharapkan semua orang.

Kecerobohan teknisi dalam pengecekan turbin menyebabkan reaktor tak stabil.

Dalam hitungan detik, reaktor nomor 4 mengeluarkan uap panas dibarengi dengan embusan radioaktif nuklir.

Beberapa detik kemudian, ledakan terjadi dan menyebabkan kebakaran pada atap reaktor nomor 3. Sistem keamanan otomatis tak bisa bekerja maksimal ketika itu.

Petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian dalam beberapa menit dan mulai melawan kobaran api tanpa peralatan untuk melindungi mereka dari efek radiasi nuklir.

"Rasanya seperti logam dan merasakan seperti tertusuk jarum pada wajah," ujar salah satu saksi dalam serial dokumenter CBC.

Beberapa hari kemudian, banyak dari petugas pemadam kebakaran itu akan mati. Keesokan harinya, reaktor nomor 3 ditutup dilanjutkan dengan reaktor 1 dan 2.

Sementara itu, kehidupan berjalan seperti biasa selama hampir satu hari di Kota Pripyat. Pada 27 April 1986, pemerintah mulai mengevakuasi 50.000 penduduk Pripyat.

Warga diberi tahu bahwa mereka akan pergi hanya untuk beberapa hari dan mereka pun hanya membawa sangat sedikit perbekalan. Sebagian besar malah tidak akan pernah kembali ke rumah mereka.

Bencana besar ini tak langsung diberitakan kepada internasional. Pemerintah Soviet membutuhkan waktu berhari-hari untuk memberikan pernyataan.

Ketika mendengar bencana itu, Pemimpin Swedia menuntut kejelasan mengenai dampak ledakan dari reaktor tersebut.

Pada 28 April 1986, Pemerintah Soviet mengumumkan kepada dunia mengenai ledakan ini.

Pada 1995, Pemerintah Ukraina menyatakan bahwa 125.000 orang telah meninggal akibat efek radiasi Chernobyl.

Sebuah laporan dari Chernobyl Forum memperkirakan, sekitar 50 orang terbunuh beberapa bulan setelah ledakan itu. Hingga kemudian 9.000 orang akhirnya meninggal dunia akibat kanker terkait paparan radiasi dari Chernobyl.

Angka ini belum termasuk sekitar 50.000 orang yang tinggal di kawasan yang lebih luas, yang kemudian menderita kanker akibat radiasi.

Dari 50.000 penderita kanker itu, separuhnya meninggal dunia.

Selain itu, bencana ini mengakibatkan kerugian material sebesar 18 miliar rubel atau setara dengan Rp 3,5 triliun dan efek jangka panjang radiasi terhadap manusia masih terus diselidiki hingga saat ini.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/26/14295191/hari-ini-dalam-sejarah-tragedi-ledakan-reaktor-nuklir-chernobyl

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke