Salin Artikel

Australia Peringatkan Kemungkinan Teror Bakal Berlanjut di Sri Lanka

"Negeri Kanguru" memperingatkan penduuk agar tidak mengunjungi negara itu setelah aksi pengemboman pada Minggu Paskah yang menewaskan 253 orang.

"Teroris kemungkinan akan melakukan serangan lebih lanjut di Sri Lanka," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Australia, pada Jumat (26/4/2019), seperti dikutip dari AFP.

"Serangan dapat dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk tempat-tempat yang dikunjungi oleh orang asing," lanjutnya.

Warga Australia diminta untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Sri Lanka, menyusul peringatan serupa dari Inggris, Belanda, dan AS.

Sebelumnya, Kemenlu AS memperingatkan kemungkinan kelompok teroris masih merencanakan serangan lanjutan, dengan sasaran termasuk destinasi wisata, tempat ibadah, dan bandara.

Seperti diketahui, seorang perempuan Australia dan putrinya yang berusia 10 tahun dipastikan tewas dalam serangkaian ledakan bom di Sri Lanka.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, intelijen mengindikasikan serangan itu dilakukan oleh kelompok lokal dengan dukungan dari ISIS

"Ada hubungan antara kelompok ini, dan dukungan diberikan termasuk target serangan ini oleh jaringan ISIS," katanya.

Polisi anti-terorisme Australia akan membantu pemerintah Sri Lanka dalam penyelidikan teror. Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki tersangka Abdul Lathief Jameel Mohamed yang tinggal di Melbourne.

Polisi Federal Australia menolak kemungkinan pria berusia 36 tahun itu telah terdeteksi sebelumnya atau apakah dia diradikalisasi ketika tinggal di Australia.

"Karena ada penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap serangan-serangan itu, kami belum pantas untuk berkomentar," kata seorang juru bicara.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/26/13155231/australia-peringatkan-kemungkinan-teror-bakal-berlanjut-di-sri-lanka

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke