Salin Artikel

Sri Lanka Turunkan Total Korban Tewas Teror Jadi 253 Orang, Mengapa?

Dalam data terbaru, korban tewas dicatat menjadi 253 orang dari yang sebelumnya dirilis sebanyak 359 orang.

Diwartakan kantor berita AFP, revisi tersebut berdasarkan hasil forensik yang menunjukkan beberapa sisa-sisa jenazah rusak parah dihitung secara keliru.

Di sisi lain, perubahan jumlah korban tewas diyakini akan semakin menekan pemerintah yang telah disoroti atas kegagalan menanggapi laporan intelijen tentang serangan tersebut.

"Banyak korban berupa potongan-potongan jenazah yang parah. Ada yang dihitung dua kali," demikian penjelasan dari Kementerian Kesehatan Sri Lanka.

Kementerian menyebutkan, setelah semua proses otopsi selesai dan hasil rujukan sampel DNA menyimpulkan jumlah korban terbaru lebih rendah dari yang diumumkan sebelumnya.

Meski demikian, Kementerian Kesehatan tidak merinci lebih lanjut terkait jumlah korban tewas dari warga asing.

Seperti diketahui, Kementerian Luar Negeri Sri Lanka pernah merilis angka warga asing yang turut menjadi korban serangan bom sebanyak 40 orang.

Kini pihak berwenang Sri Lanka terus melakukan perburuan terhadap tersangka terkait teror.

Polisi telah merilis nama dan foto dari tiga pria dan tiga perempuan yang mereka cari untuk diinterogasi.

Sementara itu Gereja Katolik di Sri Lanka tetap menangguhkan semua layanan publiknya dan menutup gereja berdasarkan saran dari pasukan keamanan. Tapi gereja tetap membuka layanan pemakaman pribadi.

Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena bertemu dengan para pemimpin partai politik dan mengumumkan tindakan keras lebih lanjut untuk menanggapi serangan di negaranya.

Dia berencana menghidupkan kembali badan militer-polisi yang terakhir dipakai selama perang melawan gerilyawan Tamil.

Dulunya, komando operasi itu merupakan gabungan pasukan yang dipimpin tokoh militer senior, anggota militer, polisi, dan intelijen.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/26/05572021/sri-lanka-turunkan-total-korban-tewas-teror-jadi-253-orang-mengapa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke