Salin Artikel

Partainya Kalah di Pemilu Istanbul, Erdogan Tuduh Adanya Organisasi Kriminal

AKP meminta adanya penghitungan ulang setelah mereka kalah secara mengejutkan tidak hanya di Istanbul, namun juga ibu kota Ankara.

Kekalahan di dua kota utama dalam pemilu 31 Maret lalu itu merupakan tamparan keras bagi partai berlambang lampu itu selama 10,5 tahun berkuasa.

Dilansir AFP Senin (8/4/2019), Erdogan lebih memfokuskan kepada upaya penghitungan ulang di Istanbul yang merupakan hub ekonomi dan kota terbesar di Turki.

Apalagi, sejumlah media pro-pemerintah sempat mengecam adanya upaya "pemberontakan" dalam kotak suara di pemilihan pekan lalu.

"Kami melihat ada sejumlah organisasi kriminal yang tengah beraksi," kata Erdogan dalam konferensi pers jelang kunjungan ke Rusia.

Tanpa membeberkan detil, mantan Perdana Menteri Turki pada 2003 hingga 2014 itu berujar terdapat adanya upaya perampokan di kotak suara.

Di Ankara, Dewan Pemilu Tertinggi Turki pada Senin mengumumkan kandidat dari oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) Mansur Yavas sebagai pemenang.

Partai AFP yang dipimpin Erdogan sebenarnya memenangkan hampir semua kota di Turki. Namun, kekalahan di Ankara dan Istanbul merupakan "hukuman".

Sebabnya, saat ini Turki mengalami resesi ekonomi dan inflasi hingga double digit karena krisis mata uang lira pada 2018 lalu.

Kekalahan di Istanbul sangat sensitif bagi Erdogan karena dia lahir di distrik di sana. Bahkan memulai karir politiknya sebagai Wali Kota Istanbul.

Baik kandidat AKP Binali Yildirim dan jagoan CHP Ekrem Imamoglu sama-sama mengklaim memperoleh kemenangan setelah pemilu Turki selesai digelar.

Namun panitia pemilu setempat kemudian mengumumkan Imamoglu memenangkannya dengan selisih 20.000 suara sebelum AKP meminta banding.

Kedua partai kemudian menyatakan selisih berkurang hingga 17.000 suara. Baik Yildirim dan Imamoglu sama-sama mendapat empat juta suara.

Dalam pandangan Erdogan, proses banding hingga pemilu ulang merupakan hal umum di suatu negara jika didapati adanya ketidakberesan.

"Tidak ada yang berhak mengklaim sebagai pemenang jika selisih suara masih 13.000-14.000 suara," ucap presiden 65 tahun itu mengomentari hasil di Istanbul.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/08/19514181/partainya-kalah-di-pemilu-istanbul-erdogan-tuduh-adanya-organisasi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke