Salin Artikel

Mahathir: Najib Razak Pemimpin yang Lebih Buruk dari Anwar Ibrahim

Dalam wawancara dengan New Straits Times, seperti dilansir Straits Times Minggu (7/4/2019), Mahathir mengungkap dia ingin mencegah Najib Razak kembali berkuasa.

Mahathir mengatakan, dia memang pernah mengkritik kemampuan Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) dalam memimpin Malaysia.

Namun, dia ternyata menemukan bahwa Najib adalah pemimpin yang jauh lebih buruk daripada Anwar. "Pemimpin terburuk," tegas Mahathir.

Apalagi setelah Najib diduga terlibat skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang membuat negara asing seperti AS turun tangan menyelidiki.

Karena itu, dia pun memutuskan untuk bekerja sama dengan Anwar. "Bagaimanapun masa lalu dan perkataan kami satu sama lain," tutur dia.

PM berjuluk Dr M itu menjelaskan, dia lebih bisa menerima jika Anwar yang menjadi pemimpin Malaysia daripada melihat Najib kembali menang.

Mahathir berkata meski hubungan di masa lalu sempat memburuk, kerjasamanya dengan Anwar jauh lebih penting untuk mencegah Najib melenggang.

"Saya tahu jika kami tidak bekerja bersama, maka Najib bakal kembali jadi perdana menteri. Jelas bencana bagi negara ini," ujarnya.

Perdana menteri berusia 93 tahun itu melanjutkan, kini dia juga mulai memercayai kemampuan Anwar melalui koalisi Pakatan Harapan.

Sebabnya setelah meninggalkan Organisasi Nasional Malay Bersatu (UMNO), Anwar bisa menyatukan Partai Islam Malaysia (PAS) hingga Partai Aksi Demokratik (DAP).

"Faktanya, dia adalah otak pembentukan Pakatan. Tentu dulunya Pakatan hancur karena tidak bersatu. Namun setelah kami bergabung, kami bisa bekerja lebih dekat," papar dia.

Mahathir juga mengomentari kemungkinan Pakatan pecah jika dia mengundurkan diri sebagai PM, memenuhi janji politik yang dia tawarkan kepada Anwar.

Dia menyatakan yakin dengan kemampuan Anwar mempertahankan Pakatan. Terlebih dia mendapat dukungan dari sang istri, Wan Azizah Wan Ismail.

Wan Azizah yang merupakan Wakil PM sering memimpin rapat kabinet ketika Mahathir berhalangan seperti melakukan kunjungan luar negeri.

"Anwar pernah menjadi wakil perdana menteri. Tentu dia tahu bagaimana caranya mempertahankan keutuhan koalisi," terang Mahathir.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/07/19324641/mahathir-najib-razak-pemimpin-yang-lebih-buruk-dari-anwar-ibrahim

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke