Salin Artikel

Mantan Presiden Peru Ditahan di California karena Mabuk

Toledo, yang memimpin Peru pada 2001 hingga 2006, saat ini sedang dicari sehubungan dengan skandal korupsi terbesar di Amerikan Latin.

Dia dituduh menerima suap sebesar 20 juta dollar selama menjabat sebagai presiden. Toledo diketahui tinggal di Wilayah Teluk San Francisco, California, sementara otoritas Peru disebut telah ingin mengekstradisi dirinya sejak 2017.

Kendati demikian, penangkapan Toledo pada Minggu (17/3/2019) malam tidak membuat proses ekstradisi terjadi lebih cepat.

Mantan presiden berusia 72 tahun itu dilaporkan ditangkap di sebuah restoran di Menlo Park, selatan San Francisco. Pemilik restoran memanggil polisi setelah Toledo yang mabuk menolak meninggalkan restoran.

"Tapi dia telah kembali dibebaskan tanpa dakwaan. Hal itu rutin dilakukan untuk penangkapan orang mabuk," kata juru bicara kantor sherif San Mateo County, Rosemerry Blankswade, dikutip FOX News.

Selama menjabat sebagai presiden, Toledo dikenal kerap berpesta dan minum minuman beralkohol, bahkan sempat disebut pernah menggelar pesta di pesawat kepresidenan, hal yang dibantah Toledo.

Setelah lengser, Presiden Peru Alan Garcia yang menggantikannya menerbitkan laporan pembelian minuman keras Toledo selama menjabat yang mencapai 164.000 dollar.

Blankswade mengatakan pihaknya sempat menghubungi Interpol, organisasi kepolisian internasional yang mengeluarkan surat peringatan terhadap Toledo, terkait penangkapan tersangka di wilayahnya.

Namun pejabat Interpol mengatakan kepada kantor sherif San Mateo County bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk segera membawa Toledo ke tahanan.

"Setelah menghubungi pejabat Peru dan Interpol, kami mengetahui bahwa keberadaan dakwaan di Peru saja tidak mengesahkan penangkapan subjek di Amerika Serikat," ujar Blankswade.

Namun Toledo menepis kabat penangkapan dirinya karena mabuk selama wawancara dengan radio Peru, RPP, pada Senin (18/3/2019).

"Saya sedang berada di rumah, menulis buku saya," ujarnya saat dihubungi stasiun radio melalui sambungan telepon.

Sementara pejabat Interpol tidak segera membalas pesan telepon yang ditinggalkan di kantor organisasi itu di Washington.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Peru mengatakan, penahanan Toledo tidak berkaitan dengan proses ekstradisi yang sedang diupayakan pemerintah dengan maksimal dan berkoordinasi dengan berbagai lembaga.

Toledo pindah ke California tidak lama setelah turun dari jabatan presiden untuk bekerja dan melanjutkan pendidikan di Universitas Stanford di Sao Alto, menurut laporan San Francisco Chronicle pada 2007.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/20/07490181/mantan-presiden-peru-ditahan-di-california-karena-mabuk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke