Salin Artikel

Tampilkan Video Teror Selandia Baru Saat Kampanye, Erdogan Dikritik

Dalam kampanye itu juga, Erdogan mengatakan, manifesto yang ditulis Brenton Tarrant, sang pelaku penembakan, adalah upaya menyingkirkan bangsa Turki dari Eropa.

Kampanye yang digelar pada Minggu (17/3/2019) itu ditujukan untuk memperkuat dukungan terhadap Erdogan menjelang pemilu lokal akhir bulan ini.

Erdogan mengatakan, Tarrant pernah berkunjung dua kali ke Turki dan dia menginginkan Muslim Turki disingkirkan dari wilayah Eropa Turki di sisi barat Selat Bosphorus.

"Apa yang dia katakan? Kita tidak boleh pergi ke barat melintasi Bosphorus, artinya ke Eropa. Malahan, dia yang akan datang ke Istanbul, membunuh dan mengusir kita dari tanah ini," ujar Erdogan.

Potongan video yang sedikit diburamkan dari serangan di Christchurch itu ditampilkan di layar lebar bersama dengan sebagian isi manifesto buatan Tarrant.

Aksi Erdogan ini mendapatkan kritik dari Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters.

Dia mengatakan, ditampilkannya video itu sama sekali tidak fair dan membahayakan warga Selandia Baru di luar negeri.

Di Selandia Baru rekaman itu sudah diklasifikasikan sebagai publikasi terlarang. Sehingga memiliki dan menyebarkannya merupakan tindakan melawan hukum.

Peters menambahkan, dia sudah menjelaskan masalah ini kepad apara pejabat Turki yang berkunjung ke Selandia Baru termasuk Menlu Mevlut Cavusoglu.

"Kami sudah melakukan dialog tentang perlunya negara lain, dalam hal ini Turki, memastikan bahwa tidak ada kesalahpahaman terhadap Selandia Baru," ujar Peters.

Sementara itu juru bicara partai oposisi Turki CHP Faik Oztrak, seperti dikutip kantor berita Anadolu, mengkritik Erdogan karena menggunakan tragedi itu demi keuntungan politiknya.

"Apakah perlu memperlihatkan pembantaian berdarah itu hanya demi memperoleh beberapa suara?" tanya Oztrak.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/18/19270531/tampilkan-video-teror-selandia-baru-saat-kampanye-erdogan-dikritik

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke