Salin Artikel

Penyerang Kedubes Korut di Spanyol Diduga Grup yang Ingin Lengserkan Kim Jong Un

Sepuluh pria dilaporkan merangsek masuk pada 22 Februari lalu. Melumpuhkan para penjaga, dan membawa dokumen serta komputer ke dua kendaraa kedutaan.

Upaya pencurian itu terjadi menjelang pertemuan Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Vietnam.

Harian AS Washington Post, seperti dikutip AFP Sabtu (16/3/2019), melansir pelaku serangan itu adalah sebuah kelompok rahasia.

Dalam pemberitaan yang dipublikasikan Jumat (15/3/2019), The Post mengulas grup itu bernama Pertahanan Sipil Cheollima (CCD), dan berambisi menggulingkan Dinasti Kim.

Mengutip sumber yang paham dengan eksekusi dan perencanaan dengan CCD, organisasi itu sama sekali tidak terikat dengan pemerintahan tertentu.

Sumber itu menerangkan intelijen AS bakal enggan menerima misi tersebut dikarenakan mepetnya waktu dan sifatnya yang kurang etis.

Keterangan itu membantah harian El Pais pekan ini yang menyebutkan dua pelaku mempunyai hubungan dengan Badan Intelijen Pusat AS (CIA).

Sumber itu berkata, gol dari kelompok mereka adalah melengserkan rezim Kim Jong Un maupun mengajak massa Korut melakukan pembangkangan.

Lee Sung-yoon, pakar Korut dari Universitas Tufts sebagaimana diwartakan SCMP menerangkan, dia sangat tertarik dengan keberadaan CCD tersebut.

"Ini adalah grup pertama yang melakukan pergerakan melawan Korut. Karena itu setiap aktivitasnya menarik dilihat," kata Lee.

Lee menjelaskan modus operandi CCD adalah memperoleh dokumen atau bukti upaya Pyongyang untuk mengakali sanksi PBB, dan mengekspor barang mewah dari Eropa.

CCD pertama kali muncul pada 2017 dengan mengunggah video berisi putra Kim Jong Nam, kakak tiri Kim, dan menjamin keselamatannya.

Adapun Kim tewas dengan dugaan terkena racun saraf VX ketika berada di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, pada Februari dua tahun lalu.

Bulan lalu, kelompok tersebut mendeklarasikan diri sebagai pemerintahanan yang diasingkan Korut bernama "Free Joseon", yang merupakan nama lama Korea.

Satu-satunya elemen yang dikonfirmasi pemerintah maupun polisi adalah pada 22 Februari, seorang perempuan Korut yang terluka diteukan di jalan dekat kedubes.

Perempuan yang tidak disebutkan identitasnya itu diyakini sebagai sosok yang berusaha memberikan peringatan kepada otoritas berwenang.

El Pais mengemukakakn, Spanyol telah meminta keterangan dari Washington. Namun CIA dilaporkan membantah terlibat dalam penyerangan itu.

Namun Madrid mengaku jawaban yang mereka dapatkan tak meyakinkan, dan berujar ada kemungkinan CIA bekerja sama dengan intelijen Korea Selatan (Korsel).

Kedubes itu tanpa duta besar sejak Kim Hyok Chol diusir pada 2017 berkaitan dengan uji coba nuklir dan rudal yang dilaksanakan Korut.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/16/19233391/penyerang-kedubes-korut-di-spanyol-diduga-grup-yang-ingin-lengserkan

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke