Salin Artikel

Di Dewan HAM PBB, 36 Negara Kompak Kecam Saudi atas Kematian Khashoggi

Diwartakan kantor berita AFP, Kamis (7/3/2019), sebuah pernyataan yang dibacakan oleh duta besar Islandia, sebagai perwakilan kelompok negara, menyatakan keprihatinan tentang pelanggaran Saudi.

Selain itu, mereka menuntut keadilan atas pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Turki pada tahun lalu.

"Investigasi atas pembunuhan itu harus cepat, efektif, dan menyeluruh, independen, tidak memihak, serta transparan," kata Duta Besar Islandia untuk PBB, Harald Aspelund.

"Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," ujarnya.

Selain itu, seruan tersebut juga meminta pihak berwenang Saudi mengungkap semua informasi yang tersedia tentang penyelidikan pembunuhan Khashoggi.

Pernyataan di Dewan HAM PBB didukung oleh negara-negara Uni Eropa bersama dengan Australia, Kanada, dan Selandia Baru.

Human Rights Watch (HRW) menyatakan, pernyataan tersebut merupakan aksi kolektif pertama di dewan kepada Saudi.

Direktur HRW di Jenewa John Fisher menyebut kecaman bersama itu merupakan langkah penting menuju keadilan. Dia mendesak lebih banyak pengawasan terhadap Saudi.

Menanggapi hal itu, Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdulaziz Alwasil mengutuk terbitnya pernyataan bersama yang dinilai bermotivasi politik.

"Intervensi dalam urusan dalam negeri dengan kedok membela HAM sebenarnya merupakan serangan terhadap kedaulatan kita," tuturnya.

Seperti diketahui, Khashoggi merupakan kolumnis Washington Post dan dikenal sebagai pengkritik Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman.

Dia dubunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Otoritas Saudi awalnya mengklaim tidak mengetahui nasibnya.

Kemudian, pihak berwenang negara itu menghukum 11 orang atas pembunuhan Khashoggi.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/08/20201791/di-dewan-ham-pbb-36-negara-kompak-kecam-saudi-atas-kematian-khashoggi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke