Salin Artikel

8 Maret 1910, Pilot Perempuan Pertama di Dunia Dapat Lisensi Terbang

Pilot menjadi salah satu profesi yang dibutuhkan ketika pesawat semakin berkembang. Tak sembarangan untuk menjadi pilot, mereka harus mendapatkan lisensi khusus untuk bisa menerbangkannya.

Biasanya laki-laki selalu mendominasi. Namun, kehadiran perempuan sebagai pilot membuktikan langkahnya untuk sejajar dengan laki-laki di udara.

Hari ini 109 tahun yang lalu, tepatnya pada 8 Maret 1910, perempuan pertama di dunia berhasil mendapatkan lisensi pilot.

Dilansir dari Air and Space, pilot asal Perancis tersebut bernama Raymonde de Laroche. Ketakjuban de Laroche akan dunia aviasi menjadikannya mengikuti sekolah penerbangan.

Dia pernah terjatuh hingga pesawatnya tersangkut pada pohon, namun itu tak mengurangi tekadnya untuk terbang. Hingga akhirnya, lisensi pilot berhasil dia dapatkan.

Setelah de Laroche, banyak perempuan lain yang mengikuti jejaknya dalam dunia aviasi dan menjadi pilot.

Bermula dari takjub

Raymonde de Laroche lahir pada 22 Agustus 1882 di Paris. Dia merupakan anak seorang tukang ledeng. Masa-masa kecilnya dipenuhi dengan kegemaran berolahraga.

Kekaguman terhadap pesawat bermula ketika perusahaan Wright Company menyepakati persetujuan dengan Perancis. Ketika sedang melakukan santap malam, dia melihat pesawat yang terbang, kemudian merasa takjub.

Kekaguman itu memunculkan keinginan untuk bisa menaiki dan mengendarai pesawat. Dia mempunyai teman bernama Charles Voisin yang juga andal dalam membuat pesawat.

Ketika perempuan yang tertarik pada aviasi pada zamannya berlatih mengenal mesin pesawat hingga langkah-langkah apa yang harus dilakukan dalam penerbangan, de Laroche malah berkeinginan untuk langsung praktek di lapangan.

Pada Oktober 1909, de Laroche memohon kepada temannya untuk mengajarinya cara terbang. Rencana ini terealisasi pada 22 Oktober 1909 dengan melakukan percobaan pada pangkalan operasi di Chalons,140 kilometer timur Paris.

Pesawat buatan Voisin hanya bisa menampung satu orang, jadi dia mengoperasikan pesawatnya sendiri. Viosin berdiri di tanah dan memberikan instruksi.

Setelah berusaha menguasai daerah itu, de Laroche mencoba turun dan terbang sejauh 270 meter.

Mendapatkan lisensi

Keberhasilan penerbangan perdana itu dilanjutkan de Laroche dengan upaya lain untuk mendapatkan lisensi dan brevet dari Pemerintah Perancis.

Pada 4 Januari 1910, dia mencoba terbang kembali. Namun, ketika itu dia jatuh dan pesawatnya tersangkut pada pohon. De Laroche terluka dan harus istirahat.

Banyaknya perempuan yang berambisi untuk terbang, menjadikannya untuk segera minta izin kembali ke pesawat.

Dia tampil di Heliopolos, Mesir hingga Saint Petersburg untuk pameran penerbangan. Ia secara pribadi juga diberikan selamat oleh Tsar Nicholas II yang ketika itu menjadi Kaisar Rusia.

Melalui penerbangan dan pembuktian itu, akhirnya dia mendapatkan anugerah lisensi dari Federasi Penerbangan Internasional.

Setelah mendapatkan lisensi, dia berpartisipasi dalam pertunjukan penerbangan dunia pada beberapa kota di Perancis.

Dia juga memenangkan Aero-Club dari Piala Femina Perancis untuk penerbangan jarak jauh tanpa henti dengan durasi lebih dari 4 jam pada 25 November 1913.

Selama Perang Dunia I, karena terbang dianggap terlalu berbahaya bagi perempuan, ia menjadi sopir untuk melayani perwira militer dari zona belakang ke garis depan peperangan.

Pada Juni 1919, de Laroche mencatat dua rekor penerbangan khusus perempuan. Dia berhasil mencapai ketinggian 4.800 meter dan mencapai jarak 323 kilometer.

Dia meninggal pada Juli 1919 ketika terbang bersama temannya. Pesawatnya terjatuh bersama dengannya. 

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/08/10561261/8-maret-1910-pilot-perempuan-pertama-di-dunia-dapat-lisensi-terbang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke