Salin Artikel

Meski Tersudut di Pengungsian, Anggota ISIS Menolak Dianggap Kalah

Mereka mengacungkan jari ke arah jurnalis dan berteriak "Tuhan itu agung. Tuhan itu agung. ISIS bakal bertahan. ISIS bakal bertahan," ujar mereka.

Dilansir Daily Mail (6/3/2019), ada seorang perempuan yang mengacungkan sepatunya ke jurnalis. "Foto sepatu ini. Sepatu ini lebih terhormat dari kalian," teriaknya.

Tidak hanya perempuan. Anak-anak di tempat yang sama juga ikut serta dengan mengalunkan lagu pujian seraya mengacungkan jari mereka ke udara.

Mereka merupakan anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengungsi dari basis pertahanan terakhir mereka di Baghouz, sebuah desa di tepi Sungai Eufrat, dekat dengan perbatasan Irak.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung koalisi Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan gencar untuk merebut Baghouz sejak September lalu.

Dalam tiga pekan terakhir, lebih dari 10.000 warga Baghouz yang beberapa di antara mereka adalah anggota ISIS, mengungsi ke kamp yang dikendalikan SDF.

Situasi yang digambarkan Daily Mail merupakan ungkapan depresi dari anggota ISIS yang memutuskan menyerah dalam keadaan malu dan marah.

Komandan SDF menyatakan setelah gelombang terakhir pengungsi sampai, mereka bakal melaksanakan pertempuran terakhir dan membombardir anggota ISIS yang tersisa.

Loubna, seorang perempuan dari kota al-Bab mengatakan suaminya yang merupakan anggota ISIS memutuskan untuk bertahan. Dia mengaku tidak yakin bakal melihatnya lagi.

"Suami saya sudah mempersiapkan diri untuk melakukan bom bunuh diri. Semoga Tuhan mengirim bantuan," kata Loubna seraya berkaya, dia bakal membesarkan lima anaknya jadi anggota ISIS.

Seorang perempuan Irak bernama Um Fatima menuturkan bayinya yang baru berusia satu bulan meninggal. "Tuhan berkehendak, ISIS bakal bertahan dan berkembang," katanya seraya berlalu pergi.

ISIS dilaporkan kini bersiap untuk melakukan serangan terakhir kepada SDF di tengah kabar 400 anggotanya memilih menyerah dan melarikan diri.

Pejabat SDF mengungkapkan dengan tidak adanya jalan keluar, nampaknya ISIS yang kebanyakan anggotanya dari negara lain bakal bertarung habis-habisan.

Selain istri dan anak-anak anggota ISIS, terdapat juga 13 bocah Yazidi dari Irak dalam kelompok pengungsi itu dengan keadaan masih syok dan kotor.

Um Rayyan, seorang perempuan 25 tahun yang kehilangan salah satu tangannya menyatakan diri sebagai anggota setia kepada kelompok yang didirikan pada 2017 itu.

"Namun sejak korupsi muncul di organisasi kami, Tuhan berhenti memberikan kemenangan. Saya pikir itulah yang menjadi dasar kekalahan ISIS," ungkap Rayyan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/07/16554511/meski-tersudut-di-pengungsian-anggota-isis-menolak-dianggap-kalah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke