Salin Artikel

Pemimpin Oposisi Venezuela Serukan Demonstrasi Besar-besaran

Seruan Guaido itu, dikutip AFP Minggu (3/3/2019), terjadi di tengah upayanya pulang ke Venezuela setelah menghabiskan sepekan berkunjung sekutu Amerika Latinnya.

Kemunculan politisi yang juga Ketua Dewan Nasional itu, seperti pandangan analis, bakal memberikan tantangan bagi Maduro.

Sebab, dia mempunyai pilihan apakah bakal menangkapnya karena menentang larangan bepergian, atau mengizinkannya masuk yang jelas tamparan bagi pasukan.

Dalam kicauannya di Twitter, Guaido mengatakan dia meminta rakyat Venezuela menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran Senin (4/3/2019) pukul 11.00 waktu setempat.

Guaido, yang diakui oleh 50 negara sejak dia mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Januari, tidak menyebut bagaimana cara dia kembali.

Santer beredar spekulasi Guaido bakal kembali ke Caracas menggunakan pesawat yang berangkat dari ibu kota Kolombia, Bogota.

Namun, terdapat juga dugaan dia berencana melewati perbatasan setelah di kesempatan sebelumnya, Guaido mengaku mendapat bantuan dari militer.

Dalam kicauan keduanya, politisi berusia 35 tahun itu menjanjikan mengungkap kunjungannya, serta "aksi lanjutan" oposisi.

Guaido menggelar diskusi di Salinas, sebuah kota wisata yang berada di Ekuador dan bertemu Presiden Lenin Morenoo serta pengungsi Venezuela.

Guaido tak mengindahkan larangan dari pemerintahan Maduro dengan menyeberang ke Kolombia pada 23 Februari untuk mengawal bantuan kemanusiaan.

Di sana, dia bertemu Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence yang mengatakan Guaido mendapat dukungan "100 persen" dari Presiden Donald Trump.

Setelah itu, Guaido bertolak ke Brasil di mana dia menemui Presiden Jair Bolsonaro, dengan Jumat (1/3/2019) dia bergerak ke Paraguay dan Argentina.

Guaido ingin menjungkalkan rezim Maduro dan mendirikan pemerintahan transisi di tengah rencana menggelar pemilu ulang.

Menurut Eufracio Infante, guru Sejarah sekaligus pengacara Venezuela, Guaido harus pulang dan melanjutkan tekanannya dari dalam.

"Di tengah dukungan internasional terhadapnya yang semakin besar, kami menghadapi situasi pelik di mana setiap menit kami berharap tak ada bencana," terang Infante.

Pekan lalu, Maduro memerintahkan Guaido untuk patuh kepada hukum dan harus "menghadapi keadilan" dengan pulang ke Venezuela.

Guaido menanggapi dengan menyatakan dia berniat untuk kembali meski ada ancaman. AS dan negara yang mengakui Guaido khawatir dengan keselamatannya.

Analis politik Luis Salamanca menjelaskan, Maduro terancam menghadapi pergolakan baik internal maupun internasional jika menangkap Guaido.

Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mewanti-wanti pemerintah Maduro bakal menghadapi kecaman dunia jika Guaido berada dalam ancaman.

"Pengaruh Guaido secara politik telah berkembang secara dramatis. Venezuela hanya punya dua pilihan. Menangkapnya atau membiarkannya kabur," ujar Salamanca.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/04/14310501/pemimpin-oposisi-venezuela-serukan-demonstrasi-besar-besaran

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke