Salin Artikel

Suami Shamima Ingin Ajak Keluarga Kecilnya Pulang ke Belanda

Yago berasal dari Belanda dan pergi untuk bergabung ISIS pada 2014. Pria berusia 27 tahun itu kini ditahan di pusat penahanan milik pasukan Kurdi di Suriah.

Keduanya menikah beberapa hari setelah tiba di wilayah ISIS pada 2015.

Kepada BBC, dia mengaku berjuang untuk ISIS namun sekarang ingin kembali ke rumahnya di Belanda bersama istri dan putra mereka yang baru lahir.

Pria itu kini menolak ISIS dan mencoba meninggalkan kelompok ektremis, yang kini tersudut di kantong wilayah terakhir mreka.

Dia mengaku dipenjara di Raqq dan mengalami penyiksaan dari anggota ISIS lainnya karena dituding sebagai mata-mata Belanda.

Yago dan Shamima melarikan diri dari kota Baghouz dan menyerahkan diri kepada pasukan Suriah.

Shamima baru saja melahirkan putra mereka di Jarrah, kamp pengungsian al-Hawl di Suriah yang ditempati 39.000 orang. Perempuan berusia 19 tahun itu sekarang pergi meninggalkan kamp.

Dia mengaku awalnya tidak tertarik dengan Shamima karena usia masih terlalu muda.

"Sejujurnya, ketika teman saya datang dan bilang ada seorang gadis yang ingin menikah, saya tidak begitu tertarik karena usianya, tapi saya tetap menerima tawaran itu," katanya.

"Itu pilihannya sendiri. Dia meminta untuk dicarikan pasangan untuknya, dan saya diundang," ujarnya.

Sejauh ini, Inggris telah mencabut kewarganegaraan Shamima. Otoritas mengklaim, gadis itu memenuhi syarat sebagai warga negara Bangladesh, sesuai asal ibunya.

Sementara Kementerian Luar Negeri Bangladesh menyebutkan, Shamima bukan warga negara Bangladesh dan tidak akan diizinkan masuk ke negara itu.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/03/17283861/suami-shamima-ingin-ajak-keluarga-kecilnya-pulang-ke-belanda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke