Salin Artikel

Lebih dari 300 Tentara Venezuela Membelot dan Kabur ke Kolombia

Dinas migrasi Kolombia dikutip AFP Selasa (26/2/2019) menyatakan, mereka mencatat ada 326 tentara dan polisi yang melarikan diri dari Venezuela.

Kebanyakan dari tentara dan polisi pembelot itu kabur dari "kediktatoran" Presiden Nicolas Maduro dan tekanan milisi bersenjata yang disebut colectivos.

Direktur Badan Migrasi Kolombia Christian Kruger mengungkapkan ada tentara yang datang masih mengenakan seragam lengkap dan menenteng senjata.

Ada juga yang datang berpakaian sipil sambil membawa keluarganya. Kruger tidak mengungkap pangkat para pasukan desertir itu.

Namun dia mengatakan tidak ada satu pun dari personel militer itu yang mempunyai pangkat maupun jabatan tingkat tinggi.

Kruger melanjutkan pemerintah bakal mengevaluasi latar belakang para pembelot. Jika mereka dianggap tak memberi ancaman, mereka diizinkan tinggal.

Jumlah 326 itu tentu sangat kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan militer Venezuela yang mencapai 365.000 personel.

Belum lagi colectivos yang dikabarkan mencapai 1,6 juta. Namun bagi analis Luis Salamanca, tentara yang membelot bisa saja bakal bertambah banyak.

"Kekuatan militer Maduro merupakan subyek dari dinamika yang mulai mengikis. Sama seperti diderita oleh barisan pendukungnya yang lain," ujar Salamanca.

Dukungan bagi Maduro benar-benar dipahami rival politiknya, Juan Guaido, yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Januasi lalu.

Guaido berusaha mendapatkan kesetiaan militer dengan menawarkan amnesti bagi siapapun yang bersedia memalingkan muka dari Maduro.

Meski janji Guaido membawa bantuan kemanusiaan pada pekan lalu terhalang blokade dari militer Venezuela, dia tetap mencetak kemenangan kecil.

Selain jumlah pembelot militer yang bertambah, Guaido mengklaim bisa pergi ke Kolombia berkat bantuan dari tentara.

"Ini adalah proses yang tidak bisa Anda lihat. Meski jumlahnya kecil, bisa berakselerasi jika baik pasukan atau sipil melihat pemerintah sekarang bakal kolaps," kata Salamanca.

Profesor Universitas Columbia Christopher Sabatini mengatakan, sejauh ini baru tentara level menengah yang bergabung dengan Guaido.

Sementara para jenderal maupun petinggi militer lain masih setia dengan Maduro. "Oposisi harus mendapatkan simpati laksamana, jenderal, kolonel, hingga kapten," paparnya.

Meski masih sulit melumpuhkan pemerintahan Maduro, desersi militer bisa menyebabkan pasukan tak punya cukup personel mempertahankan aset strategis.

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/27/11312391/lebih-dari-300-tentara-venezuela-membelot-dan-kabur-ke-kolombia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke