Salin Artikel

Sisi Lain Hitler, dari Kontroversi Nobel hingga Suka Film "Snow White"

Kekuasaan Jerman di era Hitler berkuasa memang begitu terlihat. Dengan mudah, pasukan Jerman yang dipimpinnya nyaris menguasai seluruh Eropa, dari Polandia, Belanda, hingga Perancis.

Hitler juga dikenal sebagai sosok yang kejam. Salah satunya adalah dengan membangun kamp konsentrasi yang menampung warga Yahudi. Bahkan, dia dituduh membunuh banyak warga Yahudi dengan menempatkan mereka di kamar gas beracun.

Meski begitu, banyak sisi lain Adolf Hitler yang belum terlalu diketahui publik. Berikut di antaranya:

Kegemparan muncul di sejumlah negara. Setelah itu, pencalonannya ditarik. Meski demikian, bukan berarti Hitler tak mau mendapatkan Nobel.

Pada 1936, jurnalis Jerman Carl von Ossietzky dinobatkan sebagai pemenang hadiah perdamaian. Hal ini dipandang sebagai kecaman terhadap Nazi dan penghinaan untuk Jerman karena Ossietzky dianggap pengkritik kebijakan Hitler.

Akibatnya, Hitler melarang semua orang Jerman menerima hadiah Nobel dan menciptakan hadiah nasional Jerman untuk seni dan sains sebagai alternatif sendiri.

Tiga orang Jerman yang kemudian mendapatkan Nobel selama Reich Ketiga terpaksa menolak penghargaan mereka meskipun mereka kemudian menerima medali.

2. Orang kaya

Berasal dari keluarga miskin, Hitler bertekad untuk mengubah nasib. Sebagian besar uangnya berasal dari era saat dia berkuasa, terutama dengan menerima sumbangan dari perusahaan-perusahaan di Jerman.

Dia juga melakukan suatu yang kreatif. Misalnya, setelah menjadi kanselir dia memerintahkan petinggi negara untuk membeli buku Mein Kampf-nya untuk diberikan sebagai hadiah pernikahan negara kepada pengantin baru.

Semua ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan serta royalti besar bagi Hitler sebagai penulis. Ia juga menolak Pajak Penghasilan. Dia menggunakan kekayaannya untuk mengumpulkan koleksi seni, membeli perabotan, hingga berbagai properti.

Setelah perang usai, tanah pribadinya diberikan kepada Bavaria.

Tak mengherankan, Walt Disney selalu memberikan inovasi pada perkembangan film animasi pada masanya. Walaupun dikenal banyak orang sebagai diktator yang kejam, ternyata Hitler menyukari film besutan Disney.

Dilansir dari History.com, diktator ini melihat Snow White sebagai representasi perkembangan film animasi yang membanggakan pada 1937. Film itu mampu membuat kagum Hitler akan pembuatan dan alurnya.

Selain itu, Hitler juga menyukai film King Kong karena efek khusus dalam filmnya. Rumornya, dia berulang kali menonton kedua film tersebut.

Dalam upaya membangun bangsa Jerman yang superior, Nazi memiliki banyak cara untuk mempromosikan kebijakan bidang kesehatan. Banyak media yang mencatat bahwa Hitler dilaporkan tidak merokok dan seorang vegetarian.

Namun, laporan itu dianggap janggal. Menurut penelitian terbaru, pada 1941 dokter pribadinya, Theodor Morell, mulai menyuntiknya dengan berbagai obat, termasuk oksikodon, metamfetamin, morfin, bahkan kokain.

Bahkan, penggunaan narkoba dilaporkan lazim di seluruh anggota Partai Nazi. Menurut riset, tentara sering diberi meth sebelum pertempuran.

Menjelang akhir hidupnya, Hitler sering mengalami kejang-kejang. Beberapa orang mengaitkan ini dengan penyakit parkinson yang memengaruhi bagian otak dan mengurangi kinerja gerak tubuh.

5. Opsir pengantar pesan

Ketika dia bunuh diri pada 1945, Hitler mengenakan medali Iron Cross First Class, yang didapat dari dinasnya dalam Perang Dunia I. Kehormatan itu sangat penting bagi Hitler, yang telah menggambarkan dirinya sebagai pahlawan selama konflik.

Di kemiliteran, Hitler bertugas sebagai opsir pengantar pesan pasukan infanteri Resimen Bavaria XVI.

Ia mendapatkan luka pertama di Kota Somme, Perancis, pada 1916. Pecahan Mortir membuatnya terluka dan kehilangan satu buah zakarnya.

Hitler juga pernah mengalami kebutaan temporer akibat serangan gas kloring ketika mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Hitler pernah memimpin Nazi untuk melawan pemerintahan yang sah. Upaya perlawanan ini sering disebut "The Munich Beer Hall Putsch".

Hitler ditangkap kaerena dituduh berkhianat kepada negara. Di pengadilan, tuduhan tersebut dianggap terbukti dan dia dijatuhi hukuman penjara pada 26 Februari 1924.

Ketika berada di penjara karena pengkhianatan tingkat tinggi, Hitler mulai menulis apa yang kemudian dianggap sebagai salah satu buku paling berbahaya di dunia.

Dalam buku yang berjudul Mein Kampf (Perjuanganku), dia menuliskan ideologi yang dianggap anti-Semit ketika tinggal di Wina, Austria. Meski awalnya kurang mendapat respons, popularitas Mein Kampf tumbuh.

Kewajiban akan membaca ini mengakibatkan popularitasnya meledak. Pada 1939 lebih dari 5 juta kopi telah terjual.

Setelah kematian Hitler, buku itu dilarang di Jerman dan negara-negara lain. Sebagai negara bagian pemegang hak cipta, Bavaria menolak untuk memberikan hak penerbitan.

Namun, beberapa penerbit asing terus mencetak karya itu dan pada 2016 itu memasuki domain publik. Mein Kampf diterbitkan di Jerman untuk pertama kali sejak 1945.

7. Tak suka wanita cerdas

Pada 2 Agustus 1934, Hilter resmi menjadi diktator absolut Jerman dengan gelar Fuhrer.

Meski begitu, dia dikenal tak suka dengan perempuan cerdas. Di matanya, perempuan ideal adalah mereka yang "mungil, manis, menyenangkan untuk disayang, sedikit lugu, lembut, dan agak bodoh".

Gerakan kaum perempuan di bawah kendali Nazi dipimpin oleh Gertrud Schlotz-Klink. Motonya yang ternama adalah "perempuan Jerman kembali menyulam".

Nazi menilai pentingnya perempuan terutama dalam peran reproduksi guna penyediaan dan regenerasi kaum Nazi serta prajurit bagi Reich Ketiga.

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/26/06352611/sisi-lain-hitler-dari-kontroversi-nobel-hingga-suka-film-snow-white

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke