Salin Artikel

Ingin Pulang, Shamima Justru Berpotensi Kehilangan Kewarganegaraan Inggris

Shamima yang ingin pulang kembali ke negaranya itu diketahui memiliki kewarganegaraan ganda Inggris-Bangladesh.

Pengacara keluarga dari perempuan berusia 19 tahun itu, Tasnime Akunjee, mengaku kecewa dengan perintah yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri untuk mencabut kewarganegaraan Inggris Shamima.

"Kami sedang mempertimbangkan semua jalan hukum untuk menentang keputusan ini," katanya, seperti diwartakan Sky News, Selasa (19/2/2019).

Shamima menjadi perhatian dunia usai mengungkapkan keinginannnya kembali di Inggris. Dia meninggalkan rumahnya di London untuk menikahi anggota ISIS di Suriah saat berusia 15 tahun.

Dia juga baru saja melahirkan bayi laki-laki pada pekan ini di sebuah kamp pengungsian Suriah.

BBC melaporkan, di bawah UU Kebangsaan Inggris 1981, seseorang dapat dicabut kewarganegaraannya jika Menteri Dalam Negeri yakin bahwa hal itu akan kondusif bagi kebaikan publik.

"Dalam beberapa hari, Menteri Dalam Negeri dengan jelas menyatakan prioritasnya adalah keselamatan dan keamanan Inggris dan rakyat yang tinggal di sini," demikian pernyataan juru bicara kementerian.

Shamima melakukan perjalanan ke Suriah dengan menggunakan paspor milik saudara perempuannya. Namun, paspor tersebut akhirnya diambil ketika dia melintasi perbatasan.

Dia diyakini sebagai keturunan Bangladesh, tapi Shamima mengaku tidak memiliki paspor Bangladesh dan tidak pernah mengunjungi negara tersebut.

Sementara itu, putra Shamima yang baru dia lahirkan masih akan dianggap sebagai warga Inggris. Meski secara teori, pemerintah Inggris untuk selanjutnya dapat mencabut kewarganegaraan dari anak tersebut.

Shamima mengaku tidak menyesal bergabung ISIS di Suriah usai terinspirasi dari video pemenggalan seorang sandera serta video tentang kehidupan ISIS.

Di sisi lain, dia tidak setuju dengan semua hal yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

"Saya bersedia kembali ke Inggris dan menetap kembali, serta ikut rehabilitasi dan semacamnya," katanya.

Terkait serangan di Manchester Arena pada 2017 yang diklaim ISIS dan menewaskan 22 orang, Shamima menilai tindakan itu salah.

"Saya merasa itu salah. Orang yang tidak bersalah terbunuh," ucapnya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/20/07323941/ingin-pulang-shamima-justru-berpotensi-kehilangan-kewarganegaraan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke