Trump Klaim Jam Kerjanya Lebih Lama dari Presiden AS Sebelumnya

Dalam laporan yang dipublikasikan Axios pekan lalu, 60 persen dari agenda Trump selama tiga bulan terakhir merupakan "waktu eksekutif".

Diwartakan AFP Minggu (10/2/2019), waktu eksekutif adalah jadwal tidak tersusun yang biasanya dipergunakan  untuk membaca koran, menelepon, hingga menonton televisi.

Seorang sumber kepada Axios seperti dikutip The Hill, Trump bakal menghabiskan lima jam pertama setiap hari di kediamannya.

Melalui kicauiannya di Twitter, Trump menegaskan jadwal yang dianggap terlalu santai itu harus dipahami secara positif, bukan negatif.

"Ketika istilah Waktu Eksekutif digunakan, saya bekerja. Tidak santai. Malah, jam kerja saya mungkin lebih lama dari Presiden AS sebelumnya," klaim Trump.

"Saya tidak punya pilihan selain bekerja dengan jam kerja yang lebih panjang," tutur presiden berusia 72 tahun tersebut.

Penjabat Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney kepada Fox News Sunday berkata, jadwal tersebut tidak sepenuhnya rahasia karena sudah diterima 400 orang.

"Malah, menurut saya ada jadwal yang lebih bersifat rahasia. Misalnya jadwal sebagai kepala staf," ucap Mulvaney.

Dalam wawancara dengan NBC Meet the Press, Mulvaney menegaskan "waktu eksekutif" itu ada untuk memudahkan Trump mempersiapkan agenda rapat dengan stafnya.

Dia mengungkapkan Trump melakukan percakapan telepon mulai pukul 06.30 hingga 23.00. "Jadi, saya bisa pastikan beliau bekerja lebih keras dari seharusnya," ujar dia.

Meski begitu, Trump dilaporkan memerintahkan adanya pengusutan siapa pejabat yang telah membocorkan agenda kerjanya tersebut.

Mulvaney berharap, si pembocor bisa segera diumumkan pada pekan ini. "Fakta ada yang mengumpulkan agenda kerja presiden selama tiga bulan sangatlah berat," tukasnya.