Salin Artikel

Terserang Penyakit Misterius di Kuba, Diplomat Gugat Pemerintah Kanada

Melansir CBC News, Rabu (6/2/2019), sebanyak total 14 orang tersebut menuding pemerintah Kanada menunda evakuasi dari Havana dan perawatan medis mereka.

"Selama krisis, Kanada meremehkan keseriusan situasi, menimbun dan menyembunyika informasi kesehatan dan keselamatan yang kritis," demikian pernyataan mereka.

"[Pemerintah Kanada] memberikan informasi salah, menyesatkan, dan tidak lengkap kepada staf diplomatik," lanjutnya.

Beberapa dari mereka masih dipekerjakan oleh badan pemerintah Global Affairs Kanada atau Urusan Global Kanada dari Kementerian Luar Negeri, Perdagangan, dan Pengembangan.

Sementara, sebagian sudah mengundurkan diri dan lainnya kini masih kerja paruh waktu.

Seorang diplomat yang namanya disamarkan menjadi Daniel mengatakan, dia, istrinya, dan anak-anaknya didiagnosis mengalami kerusakan otak pada Juni 2017.

"Istri saya, dia tidak sama seperti dulu. Ada yang hilang di memorinya, mengalami sakit kepala, dan masalah pendengar," ucapnya.

"Dia mengambil telepon untuk menghubungi seseorang tapi lupa kenapa (harus menelopon), dia masuk ke kamar tanpa alasan. Dia tidak bisa berkonsentrasi," katanya kepada Radio-Canada.

Sementara itu, seorang diplomat sekaligus ibu muda yang juga mengajukan gugatan mengaku menderita migrain dan kelelahan yang berlebihan.

Dia bahkan sangat sensitif terhada cahaya dan harus memakai kacamata hitam di dalam rumahnya.

Diplomat Kanada tidak sendiran karena rekan mereka di Kedutaan Besar Amerika Serikat juga mengalami hal yang sama.

Namun pemerintah AS segera menarik staf diplomatik tidap penting pada September 2017, sementara Kanada tidak mengambil langkah serupa.

Kanada memilih menunggu sampai April 2018 untuk mengevakuasi stafnya dari Havana, kemudian ditawarkan kembali pada November 2018 bagi mereka untuk dapat dipulangkan.

Pada Januari 2019, Kanada mengumumkan telah menarik setengah dari stafnya di Havana, setelah seorang diplomat terserang penyakit misterius.

Dalam konferensi pers di Washington DC, Menteri Luar Negeri kanada Chrystia Freeland mengaku telah mengetahui perihal gugatan tersebut.

"Saya tidak akan berkomentar secara spesifik, tapi saya ingin menyatakan bahwa saya telah bertemu beberapa diplomat itu," katanya, seperti diwartakan BBC.

"Saya bilang kepada mereka, kesehatan dan keselamatan mereka merupakan prioritas kami," ucapnya.

Sementara itu, Kuba berulang kali menolak terlibat dalam insiden serangan penyakit misterius tersebut.

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/07/17115291/terserang-penyakit-misterius-di-kuba-diplomat-gugat-pemerintah-kanada

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke