Salin Artikel

Saat Diktator Italia Benito Mussolini Mengeksekusi Menantunya...

Dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin, terdapat sosok di belakang Mussolini yang mampu membawa Italia ikut Jerman dalam poros fasisme. Sosok itu adalah Galeazzo Ciano, yang juga merupakan menantu Mussolini.

Seiring berjalannya waktu, Mussolini melihat Ciano sedikit bergeser dari alasan awal dalam mendukungnya. Ini disebabkan Ciano menyarankan agar Italia tak terlibat dalam Perang Dunia II.

Hingga kemudian, Mussolini menyingkirkan Ciano yang ketika itu menjabat menteri luar negeri Italia.

Dilansir dari laman History, pada 6 Februari 1943, Galeazzo Ciano dipecat dari jabatan menteri luar negeri oleh Mussolini sebagai pemimpin kabinet.

Dia kemudian ditunjuk untuk menempati jabatan baru sebagai duta besar untuk Italia di Vatikan.

Ketegangan antara mertua dengan menantu ini terus berlanjut hingga akhirnya Mussolini dijatuhkan.

Jadi jembatan

Galeazzo Ciano lulus dari Universitas Roma dengan gelar sarjana hukum dan kemudian mulai bekerja sebagai jurnalis. Kemudian, ia memulai karier di diplomatik Italia, dengan bekerja sebagai konsul jenderal di China.

Ciano telah menunjukkan kesetiaan kepada Mussolini setelah mengambil alih kekuasaan di Roma pada 1922.

Pada 1930, Ciano bahkan menikahi putri Mussolini yang bernama Edda. Kariernya semakin meningkat, dari kepala biro pers menjadi anggota Dewan Agung Fasis Italia (lingkaran penasihat Mussolini).

Pada 1935, Ciano memberikan arahan untuk mengebom Ethiopia. Sekembalinya ke Roma, dia lalu diangkat menjadi menteri luar negeri.

Peran yang cukup vital yang dilakukannya adalah mempromosikan aliansi Italia dan Jerman, meskipun pada dasarnya Mussolini tak suka Hitler.

Berkat Ciano, Mussolini semakin dengan dengan Hitler dan menerapkan kebijakan fasis bersama. Hingga dilakukan kesepakatan yang dikenal dengan "Pakta Baja".

Disingkirkan

Ketika Jerman menginvasi Polandia tan[a berkonsultasi dengan Italia sebagai mitra porosnya, Mussolini mulai curiga terhadap Jerman dan menantunya tersebut.

Di sisi lain, Ciano tetap percaya terhadap kesetiaan Jerman. Ia merasa bahwa Italia akan mendapat keuntungan jika bergabung bersama Jerman. Ciano pun menganjurkan partisipasi Italia dalam perang melawan Sekutu.

Kekalahan yang terjadi di Yunani dan Afrika Utara mulai membuat pikiran Ciano berubah. Ia menginginkan perjanjian damai dengan pihak Sekutu.

Mussolini menganggap kekalahan ini sebagai hal yang tak biasa. Kemudian, dia memecat Ciano sebagai menteri luar negeri, dan mengambil alih kantor Kemenlu.

Ciano lalu menjadi duta besar untuk Vatikan. Namun, perseteruan dengan menantunya itu masih ada. Saat voting penentuan yang menyingkirkan Mussolini dari kekuasaan, Ciano menjadi salah satu penyumbang suara agar Mussolini dijatuhkan pada 25 Juli 1943.

Mussolini tidak pernah memaafkan menantunya atas aksi yang dianggapnya sebagai pengkhianatan. Ciano segera melarikan diri dari Roma ke utara ketika pemerintah sementara yang baru mulai memberikan tuduhan kepadanya.

Mussolini yang sempat ditahan Pemerintah Italia, kemudian dibebaskan tentara Jerman pada 12 September 1943. Benito Mussolini bahkan sempat mendirikan Republik Sosialis Italia tak lama setelah dibebaskan.

Sedangkan, nasib Ciano berakhir malang. Tanpa disadari, Ciano melarikan diri ke pelukan pasukan pro-fasis yang juga pendukung Mussolini di Italia bagian utara.

Akhirnya, dia ditangkap dan dieksekusi pada 11 Januari 1944 oleh Republik Sosialis Italia yang dipimpin Mussolini.

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/06/18193841/saat-diktator-italia-benito-mussolini-mengeksekusi-menantunya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke