Salin Artikel

China: Komentar Soros Tak Berarti dan Tak Layak Disanggah

Dalam kesempatan berbicara di Forum Ekonomi Dunia yang digelar di Swiss, Soros menyoroti sosok Presiden China Xi Jinping.

Dia menilai Xi sebagai "musuh paling berbahaya" bagi masyarakat terbuka karena memimpin rezim pemerintahan berteknologi tinggi.

"China bukan hanya rezim otoriter di dunia, tapi juga yang terkaya, terkuat, dan paling maju secara teknologi," katanya, seperti diwartakan AFP, Kamis (24/1/2019).

"Ini membuat Xi Jinping sebagai lawan paling berbahaya bagi masyarakat terbuka," imbuhnya.

Atas komentar Soros, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan, pernyataan yang dibuat oleh beberapa individu yang membalikkan yang benar dengan yang salah, tidak berarti apa-apa dan tidak layak untuk disanggah.

"Kami harap orang Amerika yang bersangkutan dapat memperbaiki sikapnya, tidak berpandangan pendek, dan memiliki pendapat yang obyektif, rasional, dan benar tentang perkembangan China," kata Hua, tanpa menyebut nama Soros.

Dalam pidatonya di Swis, Soros tak hanya mengomentari Xi, tapi juga menyoroti kekhawatiran Barat terkait perusahaan teknologi asal China seperti ZTE dan Huawei, di saat negara-negara lain sedang meluncurkan jaringan nirkabel 5G.

Dia mengatakan, Presiden AS Donald Trump harus menindak keras perusahaan-perusahaan itu sebagai bagian upaya yang lebih terfokus pada China, ketimbang mengambil langkah praktis dalam perang dagang.

"Jika perusahaan-perusahaan ini mendominasi pasar 5G, mereka akan menghadirkan risiko keamanan yang tidak dapat diterima untuk seluruh dunia," kata Soros.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/25/21300901/china-komentar-soros-tak-berarti-dan-tak-layak-disanggah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke