Salin Artikel

Ilmuwan China yang Ubah Gen Bayi Kembar Berpotensi Dihukum

Ilmuwan bernama He Jiankui itu berpotensi dihukum karena bertanggung jawab atas terciptanya bayi dengan mengubah gen, sebuah langkah yang disebut sebagai kali pertama di dunia.

Dilansir dari South China Morning Post, Senin (21/1/2019), He mengumumkan kelahiran bayi kembar yang telah diubah gennya, pada November 2018.

Hal itu memicu kontra dari kalangan ahli lain sehingga mengundang tim penyelidik untu menginvestigasi.

Dalam penyelidikan awal menyimpulkan, He telah mengorganisir tim proyek, termasuk staf asing, yang secara sengaja menghindari pengawasan dan menggunakan teknologi dengan keamanan tidak pasti.

"Efektivitas untuk melakukan pengubahan gen embrio manusia dengan tujuan reproduksi, secara resmi dilarang di negara ini," demikian pernyataan dari tim investigasi.

Pada Maret 2017 hingga November 2018, He memalsukan makalah dan merekrut 8 pasangan untuk berpartisipasi dalam eksperimennya. Percobaannya itu berhasil membuat dua perempuan di antaranya hamil.

Seorang dari ibu tersebut melahirkan anak kembar bernama Lulu dan Nana. Sementara, satu perempuan lainnya masih dalam keadaan hamil.

He, stafnya, dan organisasi terkait dengan proyeknya akan dihukum dengan aturan hukum yang berlangsung.

Sementara itu, pemerintah provinsi Guangdong akan mengobservasi perkembangan kesehatan bayi kembar tersebut.

Sebagai informasi, teknik menyunting gen dapat melumpuhkan gen yang disebut CCR-5. Gen tersebut menghasilkan protein yang memungkinkan virus HIV masuk ke dalam sel sehat.

He yakin, metode itu akan memberikan kesempatan kepada pasangan pengidap AIDS untuk punya anak yang tidak akan terkena penyakit tersebut.

Meski demikian, penyuntingan gen untuk memperbaiki penyakit yang diwariskan masih sangat kontroversial. Perubahan yang akan diteruskan generasi mendatang pada akhirnya bisa memengaruhi seluruh gen.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/21/20404171/ilmuwan-china-yang-ubah-gen-bayi-kembar-berpotensi-dihukum

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke