Klaim itu dihembuskan Kementerian Pertahanan Rusia yang merupakan sekutu dekat Suriah, sebagaimana diwartakan Russian Today Minggu (20/1/2019).
Pejabat kemenhan anonim Rusia menjelaskan, empat jet tempur F-16 terbang di sekitar Mediterania ketika meluncurkan rudal ke Suriah.
"Jet tempur itu menargetkan bandara internasional yang terletak di kawasan selatan Damaskus," ujar pejabat anonim tersebut.
Sistem pertahanan Buk dan Pantsir merespon serangan udara itu di mana pejabat Kemenhan Rusia itu mengklaim tujuh rudal dijatuhkan.
Pejabat itu melanjutkan tidak ada kerusakan pada bandara maupun korban jiwa dalam serangan udara yang terjadi pukul 13.32 waktu setempat itu.
Sementara dari Tel Aviv, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan mereka kembali melakukan serangan ke Suriah Senin dini hari (21/1/2019).
Dilansir AFP, militer Israel mengklaim serangan itu menargetkan Pasukan Quds dari Garda Revolusi Iran yang bermarkas di Suriah.
Beberapa jam sebelumnya, Israel mengklaim sistem pertahanan milik mereka menggagalkan serangan roket yang berasal dari teritori Suriah.
"Kami memperingatkan Suriah untuk tidak berusaha mengganggu wilayah atau mencobai kekuatan kami," ujar Israel tanpa memberi rincian lebih lanjut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkata serangan itu merupakan kebijakan permanen mereka untuk menahan pengaruh Iran di Suriah.
Netanyahu dan pejabat Israel lebih terbuka mengonfirmasi serangan itu, dengan analis menjelaskan tindakan itu dilakukan jelang pemilihan umum 9 April.
Namun, kebijakan Israel itu rawan meningkatkan risiko konflik dengan Suriah maupun Iran. Belum lagi ancaman kemarahan dari Rusia.
Hubungan Israel dan Rusia sempat renggang pada September 2018 ketika sistem pertahanan Suriah tak sengaja menjatuhkan pesawat militer Kremlin.
Insiden yang menewaskan 14 tentara Rusia itu terjadi setelah dikabarkan jet tempur Israel menggunakan pesawat Ilyushin Il-20 untuk berlindung dari rudal Suriah.
https://internasional.kompas.com/read/2019/01/21/10514661/suriah-balas-serangan-udara-jet-tempur-f-16-israel-di-selatan-damaskus
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan