Salin Artikel

6 Remaja yang Membuat Perubahan Sejarah...

Anak muda selama ini dianggap sebagai sosok yang masih mencari jati diri. Kebebasan ini, seandainya tak ada pembatasan dari orangtua, akan menimbulkan suatu permasalahan.

Kesalahan dalam pergaulan dapat saja mengubah jalan hidup mereka.

Terlepas dari perspektif itu, ada beberapa remaja di berbagai belahan dunia yang melakukan perubahan dan berpengaruh besar terhadap sejarah.

Hal yang dilakukan para remaja ini berbanding terbalik dengan perbuatan remaja lain pada usianya. Berikut ulasannya, dikutif dari Encyclopedia Britannica:

Remaja dari Pakistan ini menjadi terkenal di seluruh dunia karena keberaniannya menentang Taliban. Saat itu, Malala mengkritik Taliban yang mendiskriminasi perempuan dari hak untuk mendapat pendidikan. 

Dia juga mendorong dan memberikan semangat kepada gadis muda di negerinya untuk melanjutkan pendidikan.

Malala berhasil membuat tulisan yang menggambarkan kehidupan di bawah pemerintahan Taliban.

Dia memberanikan menulis tentang kehidupan di sana dan sampai didengar oleh dunia internasional, terutama saat dia ditembak oleh orang-orang yang diduga merupakan pasukan Taliban.

2. Mary Shelley

Sosok ini dikenal sebagai seorang novelis asal Inggris yang terkenal. Ketika berusia 18 tahun, dia telah menuliskan kisah novel yang terkenal yakni, Frankenstein.

Novel tersebut mengisahkan tentang seorang ilmuwan asal Swiss bernama Victor Frankenstein yang haus akan ilmu pengetahuan. Obsesi terhadap ilmu membuat dia berusaha membuat dan meniru hasil ciptaan Tuhan, yaitu manusia buatan.

Namun, karyanya malah berujung dengan terciptanya sosok besar yang kerap dianggap monster.

Cerita ini banyak dikisahkan dalam film layar lebar. Karakter monster buatan Frankenstein juga menjadi inspirasi orang-orang untuk pesta kostum saat Halloween.

3. Barbara Johns

Pada 1951, Barbara Johns yang menginjak usia 16 tahun berani melawan ketidakadilan. Ia memprakarsai pemogokan siswa karena fasilitas yang kurang memuaskan pada sekolahnya di Farmville, Virginia.

RR Moton High School merupakan sekolah khusus untuk kalangan Afro-Amerika, yang ia gambarkan memiliki kekurangan seperti fasilitas yang buruk, peralatan yang buruk dan tidak ada laboratorium dan tempat olahraga yang letaknya terpisah.

Usia yang dibilang muda sudah berani untuk bersikap dan menunjukan sikapnya menuntut keadilan. Aktivitasnya menarik perhatian dua pengacara Association for the Advancement of Colored People (NAACP).

Akhirnya kasus ini dibawa ke pengadilan untuk diperjuangkan untuk menuntut kesetaraan. Akhirnya, setelah beberapa waktu pihak pengadilan meninjau lokasi sekolah dan menetapkan bahwa sekolah hasil kebijakan diskriminasi tersebut tak sesuai.

Setelah bertemu dengan para siswa dan masyarakat, pengacara NAACP Robinson dan Oliver Hill mengajukan gugatan di gedung pengadilan federal di Richmond, Virginia.

Akhirnya, pihak Mahkamah Agung memenangkan gugatan Barbara Johns dan pengacaranya.

Bahasa Braille, yang terdiri dari huruf Braille dan digunakan tuna netra untuk membaca dan menulis, dikembangkan oleh Louis Braille ketika usianya 15 tahun pada 1824. Dia berhasil mengembangkan tulisan itu berdasarkan himpunan titik.

Perjalanan membuat huruf Braille terjadi saat dia kehilangan penglihatannya. Ini bukan karena disengaja, tapi karena matanya tertusuk jarum dan menjadikan dirinya buta.

Akan tetapi, dia mencoba bangkit dan berusaha membuat tulisan yang dimengerti orang lain.

Huruf Braille terdiri dari kode 63 karakter, masing-masing terdiri dari satu hingga enam titik yang diangkat disusun dalam matriks atau sel enam posisi.

Titik-titik timbul di atas kertas dan dibaca dengan menggunakan jari seseorang. Dia menerbitkan buku Braille pertama pada 1837.

Ketika usianya baru 15 tahun, Bobby Fischer menjadi seorang grandmaster catur muda terbaik dunia. Tentunya ini prestasi tersendiri, sebab grandmaster merupakan gelar terbaik yang diharapkan semua pecatur profesional.

Dia mulai mendapatkan perhatian internasional ketika menang dalam sebuah pertandingan yang dikenal sebagai "Game of the Century", dengan menghadapi Donald Byrne.

Dia terus mengumpulkan penghargaan dan kemenangan hingga pertengahan 1970-an.

Ketika memasuki usia 13 tahun, dia dipercaya untuk menjalankan misi keagamaan dengan memimpin pasukan Kerajaan Perancis. Namun, Joan of Arc tak memiliki pengalaman militer sama sekali.

Tekadnya sudah bulat, Joan of Arc memimpin pasukan Perancis dalam kemenangan besar melawan Inggris di Orléans selama Perang Seratus Tahun. Ini memungkinkan Charles VII untuk mendapatkan kembali kerajaan pada 1429.

Namun pada 1429, Joan of Arc ditangkap oleh Inggris dan dibakar di tiang pancang.

Meski begitu, Joan of Arc dianggap sebagai pahlawan nasional Perancis dan akhirnya dikanonisasi pada 1920 menjadi Saint Joan of Arc.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/15/08384101/6-remaja-yang-membuat-perubahan-sejarah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke