Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: Salman bin Abdulaziz, Raja Ketujuh Arab Saudi

Sebagai raja, Salman menyandang gelar Penjaga Dua Kota Suci. Dia menggantikan raja sebelumnya, sekaligus kakak tirinya, Abdullah, setelah raja yang menjabat sejak 2005 itu mangkat.

Salman adalah putra dari raja pertama Saudi, Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al-Saud, atau yang lebih dikenal sebagai Ibnu Saud.

Lahir di tengah keluarga kerajaan, Salman bin Abdulaziz telah dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin sedari kecil.

Salman bin Abdulaziz lahir pada 31 Desember 1935. Dia diyakini sebagai anak ke-25 dari Raja Ibnu Saud dengan Putri Hassa binti Ahmad Al-Sudairi.

Salman memiliki enam saudara kandung, yang bersama mereka kemudian dikenal sebagai Sudairi Seven.

Tak banyak yang diketahui mengenai masa kecil Raja Salman, selain bahwa dia dibesarkan di Istana Murabba di Riyadh, salah satu bangunan bersejarah di ibu kota Arab Saudi yang memiliki luas hingga 16 hektare.

Sebagai seorang putra raja, Salman menjalani pendidikan di sekolah khusus pangeran di Riyadh yang didirikan khusus oleh Raja Ibnu Saud untuk menyediakan pendidikan bagi putra-putrinya.

Di sekolah khusus itu, para keturunan keluarga kerajaan, termasuk Salman, memperoleh pendidikan milai dari agama, ilmu pengetahuan modern, hingga ilmu pemerintahan.

Memasuki Pemerintahan

Sebagai keluarga kerajaan, Salman telah memulai memasuki dunia pemerintahan Arab Saudi sejak masih berusia remaja.

Di usia 19 tahun, tepatnya pada 17 Maret 1954, dia ditunjuk menjadi wakil gubernur Provinsi Riyadh. Jabatan itu ditempatinya selama sekitar satu tahun.

Pada 5 Februari 1963, Salman ditunjuk untuk menjabat sebagai gubenur Provinsi Riyadh. Posisi itu ditempatinya selama lebih dari 48 tahun.

Selama mengemban amanat sebagai gubernur Riyadh, Salman telah berhasil mengubah ibu kota kerajaan menjadi sebuah kota metropolis.


Selama menjabat sebagai gubernur, Salman juga telah berperan dalam mempererat hubungan kerja sama antara Arab Saudi dengan sejumlah negara di kawasan Arab, seperti Kuwait, Bahrain, dan Qatar.

Pada 5 November 2011, Salman dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Kedua Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Arab Saudi.

Dia juga dimasukkan sebagai anggota Dewan Keamanan Nasional (NSC) pada hari yang sama.

Pengalaman Salman dalam menjalin hubungan internasional, termasuk dengan negara-negara Barat, selama menjabat sebagai gubernur Riyadh turut menjadi pertimbangan pengangkatannya selaku menteri pertahanan.

Selaku Menteri Pertahanan, Salman melanjutkan kebijakan kerajaan dalam mengintervensi situasi di Bahrain yang tengah diguncang gerakan anti-pemerintahan.

Sebagai pemimpin sektor pertahanan, Salman turut meningkatkan kekuatan pertahanan Arab Saudi. Selama dijabat olehnya, pada 2013, pengeluaran kerajaan Arab Saudi di bidang militer mengalami peningkatan yang luar biasa, hingga mencapai 67 miliar dollar AS.

Salman juga yang kemudian memimpin militer Arab Saudi untuk bergabung bersama dengan AS dan negara Arab lainnya, membentuk koalisi untuk melawan organisasi teroris ISIS di Irak dan Suriah pada 2014.

Menjadi Pangeran Mahkota

Pangeran Salman bin Abdulaziz resmi diangkat sebagai pangeran mahkota pada 18 Juni 2012, menyusul kematian pangeran mahkota sebelumnya, Pangeran Nayef. Dia juga ditunjuk menjadi Wakil Pertama Perdana Menteri.

Penunjukkan Pangeran Salman sebagai pangeran mahkota dipandang sejumlah pihak sebagai upaya Raja Abdullah untuk meneruskan reformasi di Arab Saudi.

Pangeran Salman juga diyakini akan lebih fokus pada peningkatan ekonomi negara daripada melakukan perubahan politis.

Pada 27 Agustus 2012, Pengadilan Kerajaan mengumumkan bahwa Pangeran Salman ditunjuk untuk menjalankan tugas urusan negera selama Raja Abdullah keluar negeri.

Selama menjadi pangeran mahkota, Pangeran Salman juga dikenal dengan kedermawanannya terhadap negara-negara Muslim yang miskin, seperti Somalia, Sudan, Bangladesh, dan Afghanistan.


Naik Takhta

Pada 23 Januari 2015, saat berusia 79 tahun, Pangeran Salman resmi naik takhta, menggantikan kakak tirinya, Abdullah, yang meninggal karena pneumonia.

Setelah dinobatkan sebagai raja Arab Saudi, Raja Salman menunjuk saudara tirinya, Pangeran Muqrin sebagai putra mahkota.

Namun selang tiga bulan kemudian, Raja Salman mencopot Pangeran Muqrin dari posisi pangeran mahkota dan menunjuk keponakannya, Muhammad bin Nayef sebagai calon penggantinya.

Tetapi seperti diketahui, pada Juni 2017, Raja Salman kembali mengganti posisi putra mahkota dengan putranya, Mohammed bin Salman.

Setelah menjabat sebagai Raja Arab Saudi, hal pertama yang dilakukan Salman adalah merombak kabinet pemerintahannya.

Raja Salman juga merombak susunan sekretariat pemerintahan dari semula berjumlah 11 menjadi hanya dua sekretariat pemerintahan, yakni Dewan Politik dan Keamanan (CPSA) dan Dewan Perekonomian dan Pembangunan (CEDA).

Selama dalam masa pemerintahan Raja Salman pula, Arab Saudi mengambil tindakan intervensi militer dan melibatkan diri dalam konflik di Yaman.

Pada Maret 2015, Raja Salman memerintahkan serangan militer terhadap kelompok Houthi di Yaman. Serangan itu juga menjadi yang pertama dilancarkan Angkatan Udara Arab Saudi terhadap negara lain, sejak Perang Teluk pada 1990-1991.

Kehidupan Keluarga

Hingga saat ini, Salman bin Abdulaziz yang berusia 83 tahun, telah menikah hingga tiga kali dan memiliki 13 anak.

Dari pernikahan pertamanya dengan Sultana binti Turki Al Sudairi, yang masih menjadi saudara jauhnya, Salman memiliki enam anak, yakni Pangeran Fadh, Sultan, Ahmed, Abdulaziz, Faisal dan Putri Hassa.

Anak tertuanya, Fahd, meninggal akibat serangan jantung pada Juli 2001. Begitu pula dengan anak ketiganya, Ahmed, yang meninggal akibat serangan jantung pada Juli 2002.

Putra keduanya, Salman adalah seorang mantan astronot, yang menjadi keturunan Arab dan Muslim pertama yang terbang ke luar angkasa dalam misi pesawat ulang alik Discovery pada Juni 1985.

Sementara, istri pertama Salman, Sultana meninggal pada Juli 2011.

Pernikahan kedua Raja Salman adalah dengan Sarah binti Faisal Al Subaiai. Dari pernikahan keduanya, Raja Salman memiliki satu anak, yakni Pangeran Saud.

Sedangkan dalam pernikahan ketiganya, yakni dengan Fahda binti Falah lahirlah Pangeran Mohammed, Turki, Khalid, Nayif, Bandar, dan Rakan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/31/11110051/biografi-tokoh-dunia--salman-bin-abdulaziz-raja-ketujuh-arab-saudi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke