Salin Artikel

29 Desember 1860, Kapal Perang Berbahan Besi Pertama di Dunia Beroperasi

Memasuki masa konflik dan perang, kapal ditingkatkan fungsinya dengan menambahkan senjata. Perkembangan sistem persenjataan kemudian mengubah kapal tak lagi menjadi alat transportasi, tapi menjadi alat perang.

Desain dan bahan kapal juga mengalami perubahan. Biasanya menggunakan dasar kayu mulai ditingkatkan karena kurangnya kekuatannya. Baja atau besi menjadi pilihan bahan dasar penggunaan untuk kapal perang.

Hari ini 158 tahun yang lalu, tepatnya pada 29 Desember 1860, kapal perang berbahan dasar besi pertama mulai beroperasi. Kapal yang bernama HMS Warrior dioperasikan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

Dilansir dari BBC, HMS Warrior merupakan kapal perang berlapis baja yang ditenagai oleh mesin uap. Kapal ini dipersenjatai hampir 20 senapan yang terdiri dari beberapa kaliber.

Angkatan Laut Kerajaan Inggris berharap kapal perang ini mampu menjaga daerah perbatasan dan juga sebagai pertahanan dari serangan musuh.

Inovasi awal

Pada dekade awal abad ke-19, Angkatan Laut Kerajaan Inggris mulai menambah tenaga uap ke banyak kapalnya dan perlahan-lahan memperkenalkan inovasi baru, yakni besi.

Sebenarnya Perancis sudah mengawali teknologi penggunaan besi dalam kapal perangnya. Namun, karena kurangnya teknologi dalam pembuatan, Perancis hanya melapiskan besi pada kapal yang terbuat dari kayu.

Ide awal berasal dari Laksamana Baldwin Walker yang bertugas di AL Inggris yang mempunyai ide mengganti kayu seluruhnya dari besi dan melebihi dominasi dari Perancis. Walker kemudian menunjuk Isaac Watts untuk merancang kapal itu.

Dilansir dari hmswarrior.org, pada November 1858, kapal itu mulai didesain sesuai dengan keinginan dari Angkatan Laut. Kapal perang berbahan besi ini akan dinamakan Warrior.

Sebagai pelaksana yakni Thames Iron Works dan Shipbuilding Company yang berpusat di Blackwall, London. Rencananya proyek ini selesai dalam sembilan bulan, namun mengalami penundaan karena ada masalah perusahaan pembuatnya.

Kapal ini dikerjakan lebih dari 2.000 pekerja yang mengerumuninya siang dan malam. Beberapa pekerja memulainya dengan bagian-bagian dan kemudian menyatukan dalam lambung kapal.

Beberapa surat kabar antusias melaporkan perkembangan dari kapal perang ini. Hal yang disoroti adalah mengenai biaya pembuatannya yang mencapai 400.000 pounsterling, dua kali lipat dari kayu standar.

Selama konstruksi, desain kapal diuji terhadap senjata paling modern saat itu dan tidak ada yang mampu menembus bahan besinya.

Untuk perlindungan lebih lanjut, sekat kedap air ditambahkan ke kapal. Meskipun Warrior dirancang untuk membawa senjata yang lebih sedikit daripada kapal lain, kapal ini menggunakan senjata yang lebih besar.

Percobaan dan mulai berlayar

Dilansir dari Thought.co, Setelah beberapa bulan kontruksi dikerjakan, Warrior diluncurkan di Blackwall pada tanggal 29 Desember 1860. Karena cuaca yang dingin dan beku, kapal ini ditarik enam kapal untuk menariknya ke dalam air.

Warrior melayani terutama di perairan disekitar Inggris. Bisa dibilang kapal perang paling kuat ketika ditugaskan.

Warrior dengan cepat mengintimidasi negara-negara saingan Inggris. Ini menyebabkan kompetisi untuk membangun kapal perang besi/baja yang lebih besar dan lebih kuat.

Pada 1868, kapal ini mengalami tabrakan dengan HMS Royal Oak dan mengharuskannya direparasi. Setelah menjalani reparasi pada 1871-1875, Warrior ditempatkan dalam status cadangan.

Dari 1875-1883, Warrior melakukan pelayaran pelatihan musim panas ke Mediterania dan Baltik untuk cadangan. Ditata pada tahun 1883, kapal tetap tersedia untuk tugas aktif hingga tahun 1900.

Pada 1904, Warrior dibawa ke Portsmouth dan berganti nama menjadi Vernon III sebagai bagian dari sekolah pelatihan torpedo Angkatan Laut Kerajaan sampai tahun 1923.

Kini kapal itu menjadi kapal museum di Portsmouth sejak 16 Juni 1987.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/29/10372101/29-desember-1860-kapal-perang-berbahan-besi-pertama-di-dunia-beroperasi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke