Salin Artikel

Tanggapi Permohonan Bantuan Kurdi, Pasukan Suriah Masuk Kota Manbij

Juru bicara militer Suriah dikutip AFP Jumat (28/12/2018) berkata, bendera nasional dibentangkan di Manbij, berlokasi 30 km di selatan perbatasan Turki.

Masuknya pasukan pemerintah ke Manbij terjadi setelah milisi Kurdi mengajukan permintaan bantuan untuk melindungi mereka dari Turki.

Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), milisi Kurdi utama di Suriah, mengajukannya buntut keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menarik militer dari Suriah.

YPG meminta pasukan pemerintah untuk menempati daerah yang sempat ditinggalkan pada awal 2018 ini, terutama Manbij, kota utama tempat pasukan koalisi pimpinan AS bermarkas.

"Kami mengundang pasukan pemerintah untuk menempati area yang pasukan kami tinggalkan. Terutama Manbij," demikian pernyataan YPG.

Namun, Al Jazeera melaporkan masyarakat Manbij menyatakan mereka belum melihat pasukan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

"Warga Manbij mengaku mereka belum melihat tanda pasukan Suriah. Namun yang pasti, mereka melihat tentara sudah berada di luar kota," ulas Al Jazeera.

YPG merupakan tulang punggung aliansi milisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dengan YPG menjadi ujung tombak, SDF merebut Manbij dari ISIS pada 2016, sebuah batu loncatan dari koalisi pimpinan AS untuk memerangi kelompok tersebut.

Namun, eksistensi mereka dianggap Turki sebagai teroris. YPG dianggap merupakan kepanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Direktur Levant Institute for Strategic Studies Sami Nader berujar, pasukan Assad yang masuk ke Manbij merupakan perkembangan signifikan.

Menurut Nader, permohonan itu merupakan solusi bagi kekuatan regional karena Turki tidak ingin ada pasukan AS di Manbij.

"Sementara di sisi lain, para pemain lain tidak ingin ada Turki di wilayah mereka. Jadi tindakan itu adalah jalan terakhir," paparnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/28/18445071/tanggapi-permohonan-bantuan-kurdi-pasukan-suriah-masuk-kota-manbij

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke